Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Program “Penari”, Sepekan Mengejar Imunisasi

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Thursday, 25 Apr 2024 13:36 WIB

Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Program “Penari”, Sepekan Mengejar Imunisasi

IMUNISASI: Tenaga Kesehatan Puskesmas Paiton di Polindes Desa Sumberejo Kecamatan Paiton mengimunisasi salah satu balita.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pekan Imunisasi Dunia (PID) telah tiba. Karenanya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo turut serta mengikuti peringatan internasional tersebut dengan menggelar sepekan mengejar imunisasi (Penari). Program Penari pertama digelar selama 22-28 April 2024. Sedangkan tema yang diangkat pada Penari yaitu "Imunisasi Lengkap, Indonesia Kuat."

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Nina Kartika, M.Mkes menyampaikan bahwa Penari merupakan intensifikasi vaksin rutin. Rencananya dalam satu tahun, Penari di 2024 ini bakal dilakukan tiga kali.

SUNTIK VAKSIN: Tenaga kesehatan Puskesmas Sumberasih menyuntik salah seorang balita pada Penari.

Program Penari pertama bersamaan dengan pekan imunisasi dunia pada April minggu keempat. Penari kedua menjelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia 17 Agustus. Ketiga, bersamaan dengan hari kesehatan Nasional. "Ini sebenarnya rutin saja. Kegiatan imunisasi rutin diintensifkan," terangnya.

Semua jenis imunisasi atau semua jenis antigen tersedia seluruhnya pada kegiatan Penari ini. Bahkan anak-anak yang belum sempat terimunisasi, itu dikejar. Supaya targetnya terpenuhi. " Bisa saja dalam sepekan ini, dia dapat dua hingga tiga suntikan imunisasi. Sampai dia lunas atau terkejar semua target imunisasi yang harus dicapai," ungkapnya.

Dinkes Kabupaten Probolinggo dalam gelaran Penari di masing-masing desa bekerjasama dengan PKK, perangkat desa, kader. Jadi, pelayanan imunisasi satu minggu penuh dibuka. Vaksin yang tersedia ada BCG, Polio, Difteri, Campak, Pertusis, PCV, IPV, TT, DT, DPT, dan lain sebagainya. "Biasanya dibuka di hari-hari tertentu. Penari ini dibuka sepekan semua jenis vaksin," jelas dokter Nina.

Program Penari diharapkan bagi anak-anak yang imunisasinya belum lengkap dan anak-anak yang rutin imunisasi pada satu tahun nanti semua terimunisasi. Dokter Nina mengaku kegiatan Penari berjalan baik. Tidak ada laporan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

PENARI: Puskesmas Leces menggelar Penari.

"Berdasarkan pengalaman di lapangan, sebenarnya suntik multiinjeksi, itu lebih tidak banyak menimbulkan keluhan daripada single injeksi. Sudah diatur mana saja vaksin yang boleh bersamaan dan mana yang tidak boleh. Sehingga dengan multi injeksi, itu targetnya cepat selesai, anak lebih cepat sehat atau terjamin kesehatannya kalau imunisasinya lengkap," tuturnya.

Menurut dokter Nina, program Penari ini menggerakkan semua staf bidang P2P baik di dinkes maupun puskesmas. Eks kepala Puskesmas Paiton ini berharap adanya Penari, masyarakat secara keseluruhan baik keluarga anak-anak yang disasar mengetahui pentingnya imunisasi untuk anak-anak. "Saya berharap mereka mengetahui bahwa imunisasi ini dapat mencegah penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, dan murah daripada kalau nanti sakit," harapnya.

Dokter berkerudung ini menambahkan bahwa penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, itu harus diketahui oleh masyarakat. Sehingga diharapkan tidak ada lagi penolakan imunisasi terhadap anak atau cucunya.

"Masyarakat silahkan menghubungi puskesmas, bidan desa, untuk mendapatkan informasi layanan Penari ada dimana saja dan jenis vaksin apa saja yang ada dan tersedia. Masyarakat juga boleh bertanya kepada nakes, fungsinya apa," tutur dokter Nina. (*/hla/why)


Share to