Dua Pasangan Calon Perseorangan Bakal Ikut Pilwali Kota Probolinggo, Satu Berstatus ASN

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Sabtu, 04 May 2024 18:19 WIB

Dua Pasangan Calon Perseorangan Bakal Ikut Pilwali Kota Probolinggo, Satu Berstatus ASN

PERSEORANGAN: Syaiful Nur Wahid dan Nur Eva Arimami, salah satu bakal pasangan calon perseorangan dalam Pilwali Kota Probolinggo 2024.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pilwali Kota Probolinggo 2024 bakal seru. Ada potensi muncul dua pasangan calon (paslon) dari jalur perseorangan yang bakal ikut berkontestasi melawan paslon usungan partai politik.

Hal itu terungkap dalam kegiatan sosialisasi pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan, yang digelar KPU Kota Probolinggo, Sabtu (4/5/2024) di Bale Hinggil, Jalan dr Soetomo.

Ketua KPU Kota Probolinggo Ahmad Hudri mengatakan, calon dari jalur perseorangan harus mendapat minimal 17.851 dukungan, lengkap dengan bukti fotocopy KTP. Angka tersebut terhitung 10 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 di Kota Probolinggo.

Lalu pada saat sosialisasi disebutka ada 2 calon perseorangan yang sudah berkonsultasi dengan KPU. Mereka juga hadir dalam acara tersebut, yaitu Syaiful Nur Wahid berpasangan dengan Nur Eva Arimami, serta Jumain.

Nur Eva Arimami saat ini tercatat sebagai seorang ASN di SMPN 10 Kota Probolinggo. Sedangkan Syaiful Nur Wahid aktifitasnya sebagai seorang tani.

Calon perseorangan lainnya ialah Jumain. Ia merupakan pengelola lembaga pendidikan masyarakat.

Pasangan calon perseorangan Nur Eva Arimami dan Syaiful Nur Wahid mengungkapkan bahwa timnya telah menyiapkan syarat dukungan 17.851 KTP. Dukungan tersebut paling banyak ia peroleh dari kalangan buruh pabrik.

Nur Eva Arimami kepada awak media mengatakan, pihaknya siap mundur dari jabatannya sebagai ASN jika memenuhi syarat di KPU.

“Saya pensiun masih 10 tahun lagi, dan siap mundur dari ASN apabila telah ditetapkan secara resmi sebagai pasangan calon oleh KPU,” katanya.

Perempuan yang berumur 51 tahun ini mengungkapkan alasannya maju sebagai calon perseorangan salah satu faktornya adalah ingin mengawal program makan siang gratis, yang tak lain program unggulan dari capres terpilih Prabowo Subianto.

Selain ingin mengawal program makan siang gratis capres Prabowo Subianto, Nur Eva Arimami secara terang terangan ingin mengubah waja Kota Probolinggo.

“Saya ingin mengawal program makan siang gratis pak Prabowo. Karena kalau tidak dikawal, kami, saya yakin di daerah tidak bisa maksimal,” terangnya.

Sementara itu, ada fakta menarik yang disampaikan oleh Nur Eva Arimami. Menurutnya, salah satu alasannya maju dalam Pilwali sebagai calon perseorangan adalah untuk memecah suara salah satu calon Wali Kota Probolinggo, yang diusung oleh partai politik ialah Habib Hadi Zainal Abidin.

“Alasan lainnya sebagai pemecah suara, agar sekiranya Habib tidak jadi lagi,” tegasnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua DPC PKB Kota Probolinggo Abdul Mujib menanggapinya dengan santai. Menurutnya, pernyataan tersebut tidak ada kaitannya dengan partainya ataupun calon yang akan diusung oleh PKB.

Ketua DPRD Kota Probolinggo ini menyayangkan, ada salah satu orang yang akan mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Probolinggo tujuannya bukan memajukan kotanya, malah punya niat lain.

“Urusannya dia yang punya niat. Tidak ada urusan dengan kami. Tapi masak sih ada yang mau nyalon bukan untuk memajukan kota sendiri, kok malah niat kayak gitu,” ujarnya dengan nada heran. (mel/why)


Share to