Ini Suhud, Rakit Sepeda Mini dengan Mesin Selep, Digunakan Bekerja

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Sabtu, 27 Apr 2024 17:28 WIB

Ini Suhud, Rakit Sepeda Mini dengan Mesin Selep, Digunakan Bekerja

MODIF: Suhud mengendarai sepedanya.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Di sebuah gang sempit di Jl Cangkring RT 2 RW 3, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, terdapat sepeda unik. Sepeda itu dilengkapi mesin diesel yang biasanya digunakan untuk menyelep bumbu dan kopi. Dengan mesin selep sebagai penggerak, sepeda itu tidak perlu dikayuh lagi.

Kreativitas itu yang dilakukan oleh Suhud, 40, warga Jl. Cangkring. Ia saban hari bekerja sebagai tukang las panggilan. Jika job sedang sepi, Suhud pasti nongkrong di tempat loakan kendaraan.

Saat pulang nongkrong itu Suhud pasti membeli onderdil berupa gear, van belt dan barang lainnya sesuai kebutuhan pekerjaannya. Barang yang telah dikumpulkan hanya tergeletak di rumahnya.

BUKAN SEPEDA LISTRIK: Sepeda Suhud setelah dirakit selama seminggu.

Pada Februari lalu, muncul sebuah ide untuk merakit mesin diesel ke sepeda pancalnya Sebab, satu motor yang terparkir di rumahnya digunakan sang anak untuk bersekolah ataupun keluar rumah. Karena tak ingin merepotkan sang anak, Suhud akhirnya merakit mesin diesel ke sepeda.

pria yang memiliki dua anak itu menjalankan rakitannya sekitar seminggu. Mulai pemasangan rantai, gear, perbaikan mesin diesel, pengelasan dan kelistrikannya. Diantaranya pekerjaan itu mulai pagi hingga malam.

"Ide itu muncul di kala motor listrik mulai dipakai warga. Karena itu, terinspirasi untuk membuatnya. Ah, saya juga punya sepeda dan besi. Akhirnya saya berusaha merakit dan meniru motor listrik tersebut," ucapnya.

Suami Imayuliatin ini menyebutkan jika biaya merakit bahannya sekitar Rp  200 ribu. Biaya itu tidak masuk dengan sepeda dan mesin diesel bekas. Suhud mengaku jika kendaraan itu memiliki kapasitas 160 cc. Tetapi karena bobot sepeda dan mesin yang tinggi tidak seimbang lantas pihaknya mengendarai hanya di kecepatan rendah saja.

"Di kecepatan 50 (km/jam), sepeda itu sudah bergetar, jadi kurang seimbang," ucapnya.

RAKITAN: Suhud menunjukkan mesin diesel yang dirakit di sepedanya.

Selain itu, ia sempat mencoba kendaraan itu sampai ke arah barat menuju Kota Pasuruan. Jika ke arah timur menuju Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo menurutnya cukup irit menggunakan mesin diesel ini.

"Dari rumah menuju Gending dan kembali ke rumah lagi, bensin (BBM Pertalite, red) 1 liter masih tersedia banyak," ungkapnya.

Dalam mengoperasikan sepeda itu, Suhud mengatakan cukup menarik selang mesin diesel. Saat mesin diesel hidup selanjutnya cukup mengegas menggunakan rem kiri untuk mengendarai motor tersebut. Pasalnya, rem kiri tersambung kabel langsung ke mesin. Sedangkan rem kanan digunakan untuk memberhentikan kendaraan.

Meski kendaraan tersebut masih perlu banyak pembaharuan untuk dikatakan layak digunakan umum, namun Suhud bangga akan modifikasinya. Karena itu, di saat bekerja Suhud saat ini menggunakan sepeda tersebut. (agg/why)


Share to