BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Dua minggu menjelang hari raya Idul Fitri 1445 H, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi menggelar inspeksi mendadak di pasar daging dan rumah pemotongan hewan (RPH), Kamis (28/3/2024). Sidak itu dilakukan untuk memastikan daging sapi dan ayam yang dijual ke warga aman dikonsumsi.

Kepala Dispertapan Banyuwangi Arief Setiawan menjelaskan, pengecekan dilakukan serentak di seluruh pasar dan RPH. Bahkan, saat sidak di pasar, petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.

"Petugas membawa alat pengukur kadar air untuk mengetahui apakah daging yang dijual merupakan daging gelonggongan atau tidak," kata Arief.

Alat-alat lain yang dibawa petugas, lanjut Arief, dipakai untuk mengecek kandungan kimia masing-masing daging. "Inspeksi ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya daging oplosan, gelonggongan, dan mengandung bahan kimia yang berbahaya," jelasnya.

Sementara di RPH, petugas mengecek proses dan tata cara penyembelihan sapi. Karena aktivitas di RPH dan pasar berlangsung sejak dini hari. "Pengecekan kita lakukan secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada kecurangan,"tegas Arief.

Arief menjelaskan, sampai saat ini tidak terjadi lonjakan harga daging sapi dan ayam di Kabupaten Banyuwangi. Harga daging sapi di tingkat pedagang yakni Rp 125 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram (kg). Sedangkan harga daging ayam berkisar Rp 35 ribu per kg. "Ada sedikit kenaikan, tapi tidak signifikan," tuturnya.

Sementara dari sisi distribusi, pihaknya memprakirakan bakal ada kenaikan konsumsi daging hingga 10 persen pada lebaran tahun ini. Pada hari biasa, Banyuwangi rata-rata membutuhkan 4,2 ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan warga setiap hari. Jumlah itu setara dengan 40 ekor sapi. Sementara untuk daging ayam, sekitar 20 ton per hari. "Kalau stok daging, Banyuwangi aman. Tiap tahun surplus," ujarnya. (azi/why)