259 Hektare Sawah Tak Teraliri Air, Warga Tutup Akses Tambang Sirtu

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Wednesday, 26 Jan 2022 17:58 WIB

259 Hektare Sawah Tak Teraliri Air, Warga Tutup Akses Tambang Sirtu

AKSI: Dengan memasang palang kayu dan banner, sejumlah warga menutup akses jalan menuju tambang sirtu di Desa/Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Rabu (25/1) pagi. Tapi tak lama kemudian akses tersebut kembali dibuka, setelah pemilik tambang berjanji memperbaiki tanggul yang rusak akibat aktivitas tambang tersebut.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sejumlah warga menutup akses menuju tambang sirtu di Desa/Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Rabu (26/1/2022), sekira pukul 09.30 WIB. Aksi itu dilakukan, karena aktivitas tambang itu membuat 295 hektare sawah di empat desa kekurangan air.

Informasi yang berhasil dihimpun, keberadaan tambang sirtu tersebut membuat tanggul air yang disalurkan ke sawah terputus. Alhasil, debit air yang mengalir ke sawah di Desa Pakuniran, Desa Sogaan, Desa Sumberkembar, dan Desa Glagah, berkurang.

Koordinator aksi, Suhartono mengatakan kalau pihaknya akan menutup permanen tambang tersebut jika tanggul yang dimaksud belum diperbaiki. Tapi jika tanggul tersebut sudah diperbaiki, dan aliran air kembali mengalir ke sawah maka aktivitas tambang sirtu bisa beroperasi kembali. "Dari tiga minggu kemarin sawah sudah tidak teraliri air," terangnya.

Ia juga meminta para penambang untuk memperhatikan batas area tambang. Sehingga penambang tidak sembarangan melakukan pengerukan pasir ataupun batu yang dapat merusak tanggul aliran air tersebut. "Kalau tidak dilaksanakan, maka akan ada aksi lebih besar lagi," ujarnya.

Sementara itu, penanggung jawab tambang sirtu, M. Joyo mengatakan kalau pihaknya sudah berkoordinasi melalui telepon dengan pemilik tambang terkait tuntutan warga. Karena pemilik tambang  memasrahkan kepada dirinya, ia memastikan untuk memenuhi tuntutan warga. "Tuntutannya minta tanggul agar aliran air lancar," tuturnya.

Menurut Joyo, aksi warga dengan menutup akses menuju area tambang itu tidak sepatutnya dilakukan. Hanya saja demi menjaga kondusifitas, pihaknya tetap menerima dan akan segera melaksanakan tuntutan warga. "Kami ikuti apa maunya warga," katanya.

Meski begitu, ia belum memastikan kapan pembuatan tanggul akan dilaksanakan. Namun secepatnya akan menurunkan alat berat untuk perbaikan. (zr/don)


Share to