PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Giman, pria 62 tahun asal Dusun Timur Curah RT 16 - RW 04 Desa/Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo selama tiga hari menghilang. Tetapi pada Rabu (2/11/2022) sekitar pukul 07.00 WIB, Giman ditemukan tewas gantung diri di lereng curah desa setempat, tepatnya di bawah pohon bambu.

Berdasar informasi yang dihimpun tadatodays.com, Giman adalah seorang tukang dipan bambu. Ia memiliki seorang istri, Hayati, dan empat orang anak.

Giman dikabarkan menghilang sejak Senin (31/10/2022). Lalu ia ditemukan meninggal gantung diri pada Rabu (2/11/2022) pagi. Jenazah Giman ditemukan oleh Simo, yang merupakan anak Giman.

Menurut Kapolsek Bantaran AKP Sugeng Harianto, berdasarkan penuturan keluarga selama hidupnya, Giman memiliki riwayat sakit jiwa atau stress. "Kadang sembuh, kadang kambuh," ucapnya.

Menghilangnya Giman sejak Selasa itu bukan kali pertama. Setiap penyakitnya kambuh, Giman akan pergi dan menghilang dari rumahnya. "Sebelumnya sering hilang atau lari dari rumah kalau pas kambuh stresnya," ujar AKP Sugeng.

PEMERIKSAAN: Pihak kepolisian memeriksa tubuh jenazah Giman, dan tidak menemukan luka karena tindak kekerasaan.

Sejak menghilang, seluruh keluarga mencari keberadaan Giman. Namun, Rabu pagi itu, Sakur, seorang petani menemukan Giman yang gantung diri, di sebuah lereng curah. Giman sudah tidak bernyawa. "Orang cari rumput awalnya (yang menemukan,red) cuma nggak jelas orangnya," tuturnya.

Alhasil Sakur memberi tahu Simo, anak Giman. Selanjutnya Simo melaporkan kejadian ini pada Sekertaris Desa (Sekdes) Bantaran Holil untuk melaporkan pada Polsek Bantaran.

Mendapat laporan tersebut, AKP Sugeng langsung menuju TKP. Ia kemudian menurunkan jenazah dan melakukan pemeriksaan. Dari pemeriksaan itu, AKP Sugeng tidak menemukan adanya luka kekerasan. Maka, Giman dinyatakan meninggal dunia karena gantung diri.

Jenazah Giman akhirnya dibawa ke rumah duka. Keluarga menerima ikhlas kepergian Giman dan menolak dilakukan autopsi pada tubuh korban. (alv/why)