Abrasi Kembali Mengancam Garis Pantai Banyuwangi

Andika Apriyanto
Andika Apriyanto

Thursday, 24 Jun 2021 21:41 WIB

Abrasi Kembali Mengancam Garis Pantai Banyuwangi

GELOMBANG TINGGI: Pantai Cacalan menjadi salah satu pantai di Banyuwangi yang diterjang gelombang air laut.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Abrasi kembali menerjang wisata pantai di Kabupaten Banyuwangi, salah satunya adalah wisata Pantai Cacalan. Di Pantai tersebut luapan air laut sempat mencapai lutut orang dewasa, dan menggenangi beberapa warung di pinggiran pantai. Bahkan, abrasi itu meninggalkan tumpukan sampah yang mengotori area wisata tersebut.

Saat ini, Kamis, (24/6/2021), terlihat beberapa pengelola pantai maupun pemilik warung membersihkan sisa-sisa sampah yang terbawa luapan ombak yang berserakan di bibir pantai, maupun sisa air yang masuk ke warung milik warga.

Sebelumnya, warga sekitar Pantai Cacalan tidak mengetahui akan adanya bencana tersebut. Pasalnya, cuaca maupun kondisi alam saat itu normal. Namun saat pagi hari sekira pukul 06.00 WIB, tiba-tiba saja air laut mulai pasang.

Darmawan, salah satu Humas Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Cacalan mengatakan, abrasi di pantai tersebut memang sering terjadi.

Darmawan menyebut, abrasi dimungkinkan terjadi selama 3 hari. Dimulai pada pukul 09.00 WIB air laut akan naik, dan akan surut sekira pukul 11.00 WIB "Paling besar luapan airnya jam 9 pagi," ujarnya.

Ia menambahkan, walaupun ada bantuan berula blok batu dari Dinas Pengairan Umum (DPU) Banyuwangi, namun terjangan air laut tetap menuju ke daratan. "Dengan ketinggian air laut hampir 1 meter," kata Darmawan.

Sedangkan menurut Dita, Prakirawan cuaca BMKG Banyuwangi, saat ini tinggi gelombang diperkirakan mencapai 3 sampai 4 Meter. "Berlangsung satu minggu ke depan," kata Dita.

Dita mengimbau kepada nelayan untuk berhati-hati saat akan pergi melaut, atau saat melakukan aktifitas di pinggiran pantai.

Mengenai bajir rob di Banyuwangi, Dita memperkirakan akan berlangsung sampai tanggal 27 Juni mendatang. "Penyebabnya karena ada fase bulan baru atau purnama," ujarnya. (dik/don)


Share to