PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Makanan tradisional angsle hingga saat ini masih cukup populer di masyarakat Kota Probolinggo. Nah, ada Warung Jayang yang menyediakan angsle sejak 21 tahun silam. Dengan rasa otentik nusantara, angsle Warung Jayang dapat bertahan hingga sekarang.

Siti Aminah, 51, adalah pemilik Warung Jayang yang terletak di Jalan Cangkring, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Warung ini berjualan angsle sejak tahun 2002. Aminah bercerita, awalnya mencoba berbagai kuliner angsle merupakan hobinya.

Saudara Aminah dulunya juga seorang penjual angsle. Dari saudaranya itulah Aminah belajar membuat angsle. “Jadi tahunya bikin angsle itu dari saudara,” kata Aminah kepada tadatodays.com. 

Bahan-bahan angsle rupanya cukup mudah didapat. Bahan yang diperlukan adalah kacang hijau, beras ketan, kelapa murni, gula pasir, dan roti tawar.

Siti Aminah menyebut angsle bikinannya tidak sama dengan lainnya. Pembeda utamanya terletak pada kualitas santan. Aminah hanya menggunakan perasan kelapa pertama, kedua, dan ketiga. Jadi, santan yang dihasilkan lebih pekat dan kental. Maka, rasa yang dikombinasikan dengan bahan lainnya terasa lebih nikmat. “Banyak yang jual angsle, tapi bedanya di santan,” kata Aminah.

Dalam satau hari, setidaknya 25 hingga 30 mangkok angsle terjual. Jika ada pesanan, biasanya angsle terjual hingga 100 porsi. Satu porsi angsle dibanderol dengan harga Rp 8 ribu saja.

Siti Aminah menambahkan bahwa penjualan angsle masih stabil hingga saat ini. Selain karena telah memiliki pelanggan, ia juga menjaga kualitas rasa angsle agar tidak berubah dan tetap disukai para pembeli.

“Total penjualan masih stabil, soalnya sudah punya pelanggan. Pelanggan mungkin sudah tahu rasa dan saya juga menjaga kualitas,” ujarnya. (nka/why)