Ada Ritual Memandikan Rupang Bayi Budha di Klenteng

Alvi Warda
Alvi Warda

Monday, 16 May 2022 15:13 WIB

Ada Ritual Memandikan Rupang Bayi Budha di Klenteng

WAISAK: Anak-anak dan orang dewasa umat Budha di Kota Probolinggo melakukan ritual memandikan ritual rupang bayi Budha Klenteng Sumbernaga, tepat di hari raya Waisak, Senin (16/5/2022).

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Memandikan rupang bayi Budha atau bayi Sidharta menjadi salah satu rangkaian ibadah umat Budha di Kota Probolinggo di Hari Raya Waisak. Ini kali pertama mereka adakan sebagai simbol menyucikan diri.

Saban 16 Mei, umat Budha merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak. Nah, di Kota Probolinggo umat Budha merayakannya di Tempat Ibadat Tridharma atau Klenteng Sumbernaga di Jl. WR  Supratman 127 Kota Probolinggo.

Tadatodays.com mendatangi Klenteng Sumbernaga pada Senin (16/05/2022) pagi. Terlihat umat Budha, dengan jumlah sekitar 70 orang di Kota Probolinggo sedang beribadah. Terhitung sudah tiga tahun mereka tidak merayakan karena pandemi.

Dalam Hari Raya Waisak ini, umat Budha memang fokus menjalankan ibadah. Rangkaian ibadahnya mulai dari penupaan atau persembahan, seperti bunga dan buah, kemudian bermeditasi saat tepat waktu Waisak yakni pukul 11.13.46 WIB. Lalu yang terakhir ada pemandian rupang bayi Budha.

Menurut Ketua II Klenteng Sumbernaga Erfan Sudjianto, ritual ini pertama kali diadakan di klentengnya.  Pemandian rupang bayi Budha ini diyakini sebagai simbol membersihkan diri dari tiga kekotoran batin.

Patung rupang Budha itu diwadahi sebuah tempat berisi air dengan bertabur bunga. Terlihat, umat Budha berjejer mengantre memandikan patung rupangnya.

Erfan menerangkan, pembersihan diri itu dimulai dari panca indera, seperti mata, hidung dan kulit. Dengan memandikan patung itu, berarti umat Budha yang sudah memandikan akan dijauhi tiga kekotoran batin, yakni ada loba sebagai istilah dari keserakahan, dosa atau kebencian dan moha yakni ketidaktahuan. “Ada tiga kekotoran batin di dalam tubuh, dengan memandikan rupang bayi Budha, mereka akan suci kembali,” terangnya.

Erfan juga menerangkan, dalam Hari Raya Waisak ini, ada sesi mendoakan untuk negara Indonesia. Terutama agar lebih sejahtera dan sentosa. Ia juga mendoakan antar pemeluk agama, supaya tetap terjalin dengan kerukunan. (alv/why)


Share to