Air PDAM Tidak Lancar di Mayangan Sudah 6 Hari, Pelanggan Terpaksa Beli Air Galon

Alvi Warda
Wednesday, 22 Jan 2025 12:41 WIB

MAMPET: Indri saat mencoba air kran di rumahnya yang tidak keluar air.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sejumlah pelanggan PDAM (Perumdam) Kota Probolinggo di Kelurahan/Kecamatan Mayangan mengeluh. Terhitung sudah 6 hari ini air PDAM mengalir tidak lancar. Alhasil, mereka terpaksa membeli air galon demi memenuhi kebutuhan harian, seperti untuk mandi.
Keluhan air PDAM yang tidak lancar ini diungkap pelanggan di kawasan Simpang Lima Jalan Ikan Paus dan Jalan Ikan Tengiri. Air dari PDAM tidak mengalir di jam-jam tertentu. Terutama pukul 00.00 WIB hingga 18.00 WIB. Selain di waktu tersebut, air PDAM mengalir, namun debitnya tidak besar.
Hal itu membuat resah masyarakat. Indri (30) salah satunya. Ibu satu anak ini mengeluh karena air PDAM di rumahnya tidak kunjung mengalir. "Kalau tak hitung, mati nya itu sejak 6 hari yang lalu kayaknya," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (22/1/2025) pagi.
Indri yang merupakan pedagang jamu, terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan harian, seperti mandi, memasak, mencuci dan berdagang. "Saya beli galon isi ulang itu, karena PDAM ini mati. Tapi pakpok (impas, red)," katanya.
BERALIH: Andik beralih ke pompa air karena air PDAM tidak mengalir.

Indri bisa membeli 10 hingga 12 air galon setiap harinya. Bahkan pernah, galon yang telah ia beli tetap tidak cukup. "Akhirnya saya numpang ke tetangga yang sanyo (pompa air). Di rumah itu ada saya, suami, orang tua dan anak," ucapnya.
Indri mengaku telah melaporkan kondisi ini ke petugas PDAM Kota Probolinggo. Namun, belum ada tindakan. "Katanya mau diperbaiki, tapi mana? Gak ada. Bayar gak boleh telat, tapi perbaikan gak pernah cepat," keluhnya.
Selain Indri, ada Andik Pamungkas (30) juga warga Mayangan di Jalan Ikan Paus. Andik harus beralih ke pompa air demi kebutuhan air. "Jadi ya bayar listrik nambah, " katanya.
Meski tidak kelimpungan air, Andik justru kelimpungan uang. Sebelum menggunakan pompa air listrik, tagihan listriknya hanya berkisar Rp 300 ribuan. Namun setelah menggunakan pompa air, tagihannya naik menjadi Rp 450 ribu lebih. "Tapi saya bayar PDAM juga, karena mati ini jadi saya hidupkan sanyo (pompa air, red)," ujarnya.
Andik juga mengaku telah melapor pada petugas PDAM. Ada pembicaraan akan diperbaiki sejak dua hari yang lalu. Namun tidak ada kejelasan. "Moga cepat diperbaiki dah. Saya biar gak bayar double," tuturnya.
Sementara itu, saat jurnalis tadatodays.com mendatangi kantor PDAM (Perumdam) Tirta Dharma Kota Probolinggo, diminta menghubungi Direktur Utama. Namun, hingga berita ini ditulis upaya konfirmasi belum direspons. (alv/why)

Share to
 (lp).jpg)