Alternatif Probolinggo Daulat Menolak UU TNI, Tak Ingin Orde Baru Terulang

Alvi Warda
Tuesday, 25 Mar 2025 07:28 WIB

DIBUKA: Konsolidasi Alternatif Probolinggo Daulat dibuka.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Alternatif Probolinggo Daulat menggelar konsolidasi pernyataan sikap, pada Senin (24/3/2025) malam. Mereka menolak Undang-Undang (UU) TNI yang telah disahkan, karena tidak ingin memoar politik orde baru terulang.
Konsolidasi yang diikuti sekitar 70 pemuda itu digeber di Kedai ANT Kota Probolinggo, sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka berdiskusi seputar UU TNI dan menonton film "Bloody Nickle Republik Rente", menggelar festival poster hingga menyatakan sikap.
Adapun pernyataan sikap Alternatif Probolinggo Daulat, diantaranya:
1. Mengecam pemangku kebijakan untuk memperjelas UU TNI sesuai regulasi yang jelas
2. Menghilangkan pasal-pasal yang berpotensi mengembalikan dwifungsi ABRI ala orde baru
3. Menghilangkan pasal-pasal yang berpotensi merebut ruang-ruang sipil dari segala sektor
4. Mengecam represifitas yang dilakukan oleh aparat terhadap kawan-kawan kami yang sedang melangsungkan aksi di daerah masing-masing
5. Mendesak Pemerintah supaya melakukan transparansi publik dalam mengambil kebijakan
6. Mengecam pemerintah untuk tidak mengambil keputusan-keputusan yang berpotensi menyebabkan ketimpangan sosial

7. Mendesak pemerintah untuk membuka dan menerima ruang-ruang ekspresi yang di selenggarakan oleh rakyat sipil
8. Mengecam segala tindakan intervensi dan pembungkaman rakyat sipil dalam berekspresi
9. Melibatkan pemuda dalam pengambilan kebijakan publik
10. Menuntut pemerintah dalam memperbaiki komunikasi politik antara pemerintah dan rakyat sipil
Menurut Koordinator acara Mustofa, tujuan konsolidasi adalah menolak UU TNI yang telah disahkan. "Jangan sampai pasal-pasal yang berpotensi mengembalikan orde baru itu masih dipakai, harusnya dihapus, atau berpotensi menyebabkan ketimpangan sosial. Regulasinya juga harus diperjelas," ujarnya.
Pasal yang dimaksud Mustofa ialah pasal krusial yang berpotensi mirip dengan gagasan dwifungsi ABRI saat Orde Baru. "Kami minta pulangkan TNI ke Barak. Jangan sampai memoar politik orde baru terulang," katanya.
Selain itu, melalui Alternatif Pemuda Daulat ini Pemuda Kota dan Kabupaten Probolinggo bisa menyalurkan keresahan mereka. "Tadi selain berdiskusi kita juga mengadakan festival poster, isinya keresahan pemuda," tuturnya.
Ia berharap, dengan adanya konsolidasi, setidaknya ada sikap penolakan terhadap UU TNI yang telah disahkan. (alv/why)




Share to
 (lp).jpg)