Alun-alun Dipagari Seng, Ngarit Bareng Batal Dilakukan

Mochammad Angga
Sunday, 08 Mar 2020 22:00 WIB

PEMBATALAN: Pengumuman pembatalan ngarit bareng di media sosial karena akses menuju Alun-alun Kota Probolinggo dihalangi pagar seng.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Inisiatif sosial ngarit bersama di Alun-alun Kota Probolinggo batal dilaksanakan. Penyebabnya, setiap sudut pagar telah ditutup dengan pembatas seng.
Minggu (08/03), Tadatodays mencoba mengkonfirmasi kegiatan ini kepada pemilik akun Facebook Probolinggo yang pertama kali menyebarluaskan di media sosial. Yakni Syauban Anas. Lelaki 30 tahun itu mengatakan, sebelumnya ia sudah mendapat donatur yang meminjaminya mesin pemotong rumput.
"Rencana kami masuk dari pintu selatan, akses yang bisa dijangkau. Ternyata semua pintu sudah tertutup rapat. Tidak mungkinlah kita naik pagar juga, karena tidak ingin membahayakan peserta dan berurusan hukum. Sehingga dibatalkan," jelasnya.
Anas yang juga menggagas Probolinggo Youth Movement menjelaskan,aksi ngarit bersama dipicu oleh maraknya postingan di facebook yang mengeluhkan keadaan Alun-alun Kota Probolinggo yang semakin parah. Ia menilai jika hanya menghujat, tidak akan ada perubahan yang terjadi. Karena itulah Anas kemudian menginisiasi gerakan sosial.

"Yang namanya alun-alun itu kan ikon sebuah kota. Sehingga kita buat gerakan untuk membersihkan rerumputan disana. Tak terbayang, ternyata animo masyarakat sangat antusias sekali," jelasnya.
Pria yang beralamatkan di Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini menambahkan, ada sekitar 50 orang yang ingin ikut andil dalam ngarit bersama. Seperti komunitas, mahasiswa, dan masyarakat.
"Alasan kami sederhana, kalau sampai rumput saja tidak bisa memotong, berarti kita harus turun tangan untuk membersihkan. Oke lah alun-alun mengalami problem, sampai terbengkalai. Ya sedikit dibersihkan agar lebih bagus," ungkapnya
Sementara itu, kepala Bidang Konservasi dan Pertamanan DLH Kota Probolinggo, Neli mengatakan, untuk pembersihan memang menjadi wewenangnya. "Namun itu masih tanggungjawab dari DPUPR, KP (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kawasan Dan Perumahan). Kami sudah berkoordinasi supaya alun-alun ditutup. Karena proyeknya revitalisasi alun-alun masih belum selesai. Juga kami sudah memasang imbauan kalau alun-alun masih dalam pembangunan. Februari lalu juga kami sudah bersihkan seki 5 kali," jelasnya. (ang/hvn)

Share to
 (lp).jpg)