PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Anggaran untuk perbaikan atau preservasi Jalan HOS Cokroaminoto Kota Probolinggo 2026 dipangkas Rp 3 miliar. Pengerjaannya juga akan dilanjutkan di tahun 2027.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo Setyorini Sayekti. Ia mengatakan pemangkasan dilakukan atas dasar saran rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Probolinggo. "Betul ada pemangkasan anggaran, setelah rapat Banggar kemarin itu ya," katanya melalui pesan singkat, Selasa (2/12/2025).

Semula, preservasi ruas Jalan HOS Cokroaminotor dianggarkan Rp 8,5 miliar. Setelah dipangkas atas saran Banggar DPRD, anggarannya menjadi Rp 5,5 miliar. "Ini juga telah disesuaikan dengan kemampuan rancangan APBD Pemkot Probolinggo tahun 2026," kata Setyorini.

Selain itu, pengerjaan perbaikan jalan sepanjang 1,1 kilometer itu bakal dilakukan bertahap. "Sesuai saran Banggar juga, jadi pengerjaan ada lanjutan di tahun 2027. Bertahap ya. Nah ini menunggu DED (Detail Engineering Design, red) yang akan kita susun di tahun 2026. Anggaran di tahun lanjutan juga nunggu DED," ucapnya.

Sementara, Wakil Ketua I DPRD Kota Probolinggp Abdul Mujib membenarkan adanya pemangkasan anggaran tersebut. "Betul, namun untuk rekomendasi Banggar, saya belum kroscek ke perubahan RKA-nya setelah muncul rekomendasi Banggar," katanya melalui pesan singkat.

Menurut Mujib, pemangkasan memang harus dilakukan. Sebab, DED dan FS (Feasibility Study) atau studi kelayakannya belum ada. "Agar dilakukan sesuai mekanisme, karena belum ada perencanaan matang.  Mestinya, tidak boleh masuk di anggaran dulu, kecuali menganggarkan untuk DED dan FS-nya dulu di tahun 2026," kata politisi PKB Kota Probolinggo ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Probolinggo memang berencana memperbaiki trotoar dan Jalan HOS Cokroaminoto. Pengerjaan hanya dilakukan di sisi barat saja. Anggaran telah dicantumkan di R-APBD 2026 sebesar Rp 8,5 miliar, namun kemudian dipangkas Rp 3 miliar sehingga menjadi Rp 5,5 miliar.

Pemangkasan dilakukan selain mempertimbangkan DED dan FS, Banggar DPRD Kota Probolinggo juga menyoroti potensi kerawanan sosialnya. Karena itu pula, Pemkot Probolinggo diminta untuk sosialisasi secara detail kepada masyarakat. Terutama mereka yang memiliki bangunan permanen dan semi permanen di atas trotoar. (alv/why)