Anggaran Terbatas, Kirim Lebih Sedikit Atlet, Peringkat Kota Pasuruan Melorot di Porprov Jatim 2025

Amal Taufik
Wednesday, 09 Jul 2025 14:32 WIB

MEDALI: Salah satu atlet Shorinji Kempo Kota Pasuruan saat menerima medali Porprov Jatim 2025. (Foto: Istimewa)
PASURUAN, TADATODAYS.COM - Peringkat Kota Pasuruan di arena Pekan Olahraga Provinsis (Porprov) Jawa Timur edisi IX tahun 2025, melorot. Kota Pasuruan harus puas berada di peringkat 32, yang berarti turun tiga strip dibanding peringkat di Porprov VIII tahun 2023.
Sepanjang gelaran Porprov IX Jatim, kontingen Kota Pasuruan memperoleh 6 medali emas, 7 medali perak, dan 23 medali perunggu. Cabor yang berhasil meraih emas antara lain MMA, wushu, dan kempo.
Jika dibandingkan hasil porprov edisi sebelumnya, raihan medali kali ini lebih sedikit. Pada Porprov VIII Jatim 2023 kontingen Kota Pasuruan finish di peringkat 29, dengan perolehan 6 medali emas, 12 medali perak, dan 22 medali perunggu.
Ketua Bidang Pembinaan Hukum dan Keolahragaan KONI Kota Pasuruan Anam Supriyanto menjelaskan, pihaknya mengapresiasi hasil kerja keras seluruh atlet selama gelaran Porprov IX. "Ya, kami bangga dengan hasil akhir yang diraih. Semua sudah berjuang maksimal," ujarnya, Rabu (9/7/2025).
Anam menyebutkan, pada porprov kali ini, atlet yang dikirim untuk bertanding jumlahnya lebih sedikit. Kota Pasuruan mengirim tidak sampai 200 atlet. Padahal, di porprov sebelumnya, Kota Pasuruan mengirim lebih 300 atlet.

Menurut dia, keterbatasan anggaran jadi faktor yang berimbas pada kemampuan KONI mengirim atlet untuk bertanding di Porprov IX. Tak hanya itu, Kota Pasuruan juga tidak berpartisipasi di seluruh cabor yang dipertandingkan di porprov.
Kontingen Kota Pasuruan berpartisipasi di 37 cabor dari total 62 cabor yang dipertandingkan di porprov. Ini persis seperti porprov sebelumnya di mana kontingen Kota Pasuruan berpartisipasi di 38 cabor.
"Jumlah cabor yang kami ikuti tahun ini sama. Tapi atlet yang kami kirim lebih sedikit. Ada atlet yang berpotensi menyumbang medali tidak bisa terakomodir karena keterbatasan anggaran. Ada sekitar 130 atlet yang tidak bisa terakomodir," imbuhnya.
Ia menambahkan, raihan prestasi Porprov IX tentu bakal menjadi bahan evaluasi. Namun yang jelas, lanjut Anam, saat ini KONI Kota Pasuruan terus membangun sistem pembinaan atlet yang ideal.
"Yang penting jadi catatan lagi, di porprov kali ini, atlet yang kami kirim murni dari bibit-bibit Kota Pasuruan sendiri. Tidak ada istilahnya ambil dari daerah-daerah lain," kata Anam. (pik/why)

Share to
 (lp).jpg)