PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Angka stunting di Kota Probolinggo tahun 2023 ini naik 0,05 persen. Tahun sebelumnya 12,03 persen, tahun 2023 ini menjadi 12,08 persen dari jumlah anak mencapai 10.256.

Nutrisiator pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo Tunik Agustina mengatakan faktor yang menyebabkan meningkatnya stunting di Kota Probolinggo adalah pola makan. "Kan ada daya beli masyarakat yang bisa menjadi faktor (penyebab, red)," ujarnya.

Pada setiap kecamatan, angka stunting berbeda. Yang tertinggi di Kecamatan Kanigaran mencapai 21,11 persen. Disusul Kecamatan Mayangan sebesar 13,75 persen. Kecamatan Kedopok sebesar 13,11 persen. Kecamatan Kademangan 8,4 persen. Kecamatan Wonoasih 5,9 persen.

Stunting merupakan kondisi pertumbuhan anak yang tidak normal, ditandai dengan tinggi badan tidak seperti pada umumnya. Di antara factor penyebab stunting ialah tidak terpenuhinya asupan gizi; Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif; pemberian makan yang tidak sesuai usia anak; anemia pada remaja;

Dinkes P2KB Kota Probolinggo telah dan terus melakukan upaya pencegahan. Menurut Tunik, upaya yang dilakukan meliputi edukasi dan sosialisasi pada masyarakat soal stunting. ”Melalui PKK, forum di puskesmas atau media lainnya," ujarnya.

Edukasi tersebut mendetail mulai dari pembekalan ibu hamil, pola makan hingga pola hidup. (alv/why)