Anindya Rizky, Duta Bahasa Jatim 2022 dari Kota Probolinggo

Alvi Warda
Alvi Warda

Wednesday, 01 Jun 2022 11:41 WIB

Anindya Rizky, Duta Bahasa Jatim 2022 dari Kota Probolinggo

CERDAS DAN BERPRESTASI: Anindya Rizky Ramadhani, gadis asal Kota Probolinggo yang berhasil meraih gelar juara I Duta Bahasa Jawa Timur 2022.

“Menjadi Duta Bahasa bukan hanya berbekal cantik atau bisa lenggak-lenggok di atas panggung, namun juga harus menyiapkan materi, siap presentasi dan interview, siap mengorbankan tenaga dan waktu," begitulah prinsip yang dipegang teguh Anindya Rizky Rahmadhani.

------------

NAMA lengkapnya Anindya Rizky Ramadhani. Usianya kini 19 tahun. Gadis berbakat dan cerdas ini berhasil mengharumkan Kota Probolinggo. Anindya Rizky Ramadhani yang karib disapa Anindya, berhasil menyandang gelar sebagai Pemenang Duta Bahasa Jawa Timur (Dubas Jatim) 2022, Minggu (29/5/2022) lalu.

Anindya lahir di Kota Denpasar, Bali. Setelah lulus dari jenjang SD, ia pindah ke Kota Probolinggo, tepatnya di Perumahan Gubernur Suryo Selatan (GSS), Kelurahan/Kecamatan Kanigaran. Saat ini Anindya sedang menempuh jenjang sarjana di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Surabaya. Ia duduk di semester dua jurusan Ilmu Komunikasi.

Senin (30/05/2022) siang lalu, Anindya meladeni wawancara via telepon dengan jurnalis tadatodays.com.

Sejak kecil Anindya memang menyukai tampil di panggung. Hal itu seakan sudah menjadi passion-nya. Ia bahkan mengikuti ajang model atau fashion demi menyalurkan passion itu. Seiring berjalannya waktu, setelah menggeluti dunia fashion, ada keinginan yang tiba-tiba muncul dalam benak Anindya.

Terlebih sejak pindah ke Kota Probolinggo, relasi pertemanannya semakin meluas. Anindya menyukai, melihat orang-orang hebat yang ia temui, saat mereka berbicara.

JUARA: Walau sempat gugup, Anindya berhasil mengatasi. Dea menyabet predikat juara 1  Duta Bahasa Jawa Timur 2022 di momen final, Minggu 29 Mei 2022.

Kemudian ia mulai mencari tahu melalui internet, kiat-kiat public speaking. Ia mempelajarinya seorang diri. Bagi Anindya, tak ada batas untuk belajar sesuatu, selama kemauan masih tertancap dalam hatinya. “Kiat khusus itu nggak ada. Aku nonton video di youtube, terus praktik di depan cermin,” ujarnya dengan suara gelak ringan.

Sejak kecil, Anindya mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Dukungan itu membuat Anindya semakin bersemangat. Biasanya, ia berlatih dengan menonton youtube, bagaimana orang-orang dengan jabatan tinggi atau orang terkenal seperti gubernur dan miss universe saat berbicara. Kemudian, ia akan mencari topik yang ia pahami, dan mempraktikkannya di depan cermin.

Anindya tidak memiliki guru khusus untuk mengajarinya public speaking. Ia belajar total dari internet, relasi dan pengalaman.

Anindya mengawali passion-nya dalam hal public speaking dengan mengikuti ajang pemilihan Kang Yuk Kota Probolinggo 2019 dan berhasil meraih juara satu. Anindya juga mengikuti Gadis Sampul di tahun 2020, lolos babak semifinal. Kemudian Anindya juga mengarungi finalis Raka Raki (Rakari) Jatim di tahun 2020.

Namun, untuk kemahiran tampil di atas panggung sudah ia lakukan sedari kecil saat mengikuti ajang fashion dan model.

Semua itu sudah Anindya cicipi asam garamnya. Meski harus menyita waktu, tenaga dan pikiran, ia percaya semua usaha akan berbuah hasil yang sesuai. Maka, menjadi finalis Dubas Jatim 2022 adalah kebanggan yang sangat ia nantikan. Merupakan mimpi Anindya dikawani oleh orang-orang yang hebat.

Dalam pemilihan Dubas Jatim 2022, Anindya membawa suatu advokasi masyarakat yang ia sebut “Kolasi” atau Kolaborasi Edukasi Mewujudkan Generasi Bergengsi. Ini adalah suatu terobosan, dimana ia percaya bahwa generasi muda Indonesia patut dikatakan bergengsi.

Idenya, di zaman yang serba digital ini, yang merupakan produk asing, bukan suatu hal yang tidak mungkin apabila produk asing juga masuk di Indonesia. Anindya menghawatirkan hal itu. Itu sebabnya ia membuat advokasi itu. Terutama supaya generasi muda bukan hanya paham budaya luar melalui gedget, namun ia juga akan mengolaborasikan budaya nusantara dengan literasi digital. Ia menggunakan permainan tradisional engklek sebagai sarana menganalogikan produk kebudayaan lama yang mulai luntur.

Ide cemerlang itu tentu ia bawa dengan sigap dan luwes pada tahap interview dan presentasi. Namun, ia juga sempat memiliki rasa gugup. Namun, ia berhasil mengatasinya dan keluar sebagai juara satu Dubas Jatim 2022. “Challenge itu pada saat membuat program lalu interview dan presentasi. Itu jantung kayak mau copot,” ucap Anindya lalu terkekeh.

Di akhir wawancara, Anindya bahkan tak segan memberikan tips memiliki public speaking yang bagus. Menurutnya, semua hal itu takkan sulit apabila diawali dengan kemauan. Generasi muda Indonesia harus memiliki kemauan untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat. Begitu pula pemuda Kota Probolinggo.

Tips kedua adalah mementaskan apa yang diinginkan. Mementaskan disini ia maknai sebagai praktik apa yang sudah dipelajari walau di depan cermin. Ia percaya, pemuda-pemuda Kota Probolinggo maupun seluruh Indonesia memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Hanya, ruang untuk mereka menyalurkan apa yang menjadi kemauan atau minat, mungkin masih terbatas.

“Kecerdasan itu kan ada porsinya masing-masing ya. Ada yang cerdas menulis, ada yang cerdas berbicara dan lainnya. Aku percaya, pemuda bodoh di Indonesia itu tidak ada. Makanya selama minat dan mau belajar, itu sudah lebih dari cukup,”  katanya.

Anindya berharap, pemuda memiliki kesempatan untuk berproses dan menggali prestasi, supaya tak berhenti di tengah jalan. Dengan begitu, bangsa Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara adidaya lainnya. (alv/why)


Share to