Anjani Dwi Apriliah, Atlet Petanque Kota Pasuruan Menembus SEA Games 2025: Dari Rasa Penasaran hingga Juara Asia

Amal Taufik
Amal Taufik

Monday, 08 Dec 2025 08:49 WIB

Anjani Dwi Apriliah, Atlet Petanque Kota Pasuruan Menembus SEA Games 2025: Dari Rasa Penasaran hingga Juara Asia

JUARA: Anjani saat menyabet juara 1 di Asia Cup Taiwan.

PASURUAN, TADATODAYS.COM - Anjani Dwi Aprilia (22) tak pernah membayangkan olahraga petanque yang awalnya hanya membuatnya penasaran di bangku SMP, akan membawanya keliling Indonesia hingga luar negeri. Bahkan kini, perempuan asal Kota Pasuruan itu telah bersiap merebut medali di ajang SEA Games 2025.

Perkenalannya dengan olahraga petanque mula-mula ketika dia hendak lulus dari SMPN 6 Pasuruan. Cabor petanque tidak begitu populer di Kota Pasuruan. Karena penasaran, ia pun mencoba ikut.

"Saya tidak tahu petanque itu apa karena sejak SD saya aktif di tenis meja, lalu SMP di atletik dan tolak peluru. Karena penasaran, saya mencoba ikut, tapi sebentar. Ketika masuk SMK ada ekskul petanque, saya ikut dan menekuninya," kata Anjani kepada tadatodays.com, Minggu (7/12/2025).

Setelah benar-benar masuk di petanque, rupanya Anjani makin tertarik dan berjodoh. Ketekunannya berlatih membawanya ke berbagai ajang kejuaraan. Kejuaraan pertama kali yang dia ikuti adalah Porprov Jatim 2019.

PELEPASAN: Anjani saat pelepasan atlet petanque Indonesia menuju SEA Games 2025.

Setelah Porprov Jatim 2019, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu makin moncer. Jejak prestasinya kini panjang dan mengesankan. Ia tampil di berbagai event nasional hingga internasional.

Beberapa kejuaraan yang pernah dia ikuti antara lain, Kejurnas Banten, babak kualifikasi PON Bali, PON Aceh–Sumut, Asia Cup di Malaysia dan Taiwan, hingga World Cup di Thailand. Di berbagai kejuaraan itu, trofi yang dia bawa juga membanggakan.

Di PON Aceh-Sumut, gadis asal Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, itu membawa medali emas dan perak; Asia Cup di Taiwan menyabet juara 1; Kejuaraan Internasioanl di Malaysia menyabet juara 2; World Cup di Thailand menyabet juara 2.

Dari sekian kejuaraan itu, ada tiga pengalaman yang paling membekas. Yang pertama terjadi di PON Aceh–Sumut. Ini untuk pertama kalinya PON memasukkan petanque sebagai cabang olahraga resmi dan dia mendapat medali emas dan perak.

Yang kedua adalah saat ia juara 1 di Asia Cup Taiwan di nomor single, nomor yang sebelumnya belum pernah ia ikuti. Bendera Merah Putih berkibar saat ia berdiri di podium tertinggi. “Di situ sejarah baru dibuat. Indonesia untuk pertama kalinya juara 1 di ajang Asia,” tuturnya.

Kemudian yang ketiga adalah ketika mengikuti kejuaraan internasional di Johor, Malaysia. "Itu berkesan karena saya sampai di final berhadapan dengan pemain Thailand yang sudah pernah menjadi juara dunia," kenangnya.

Prestasi demi prestasi itulah yang membawa namanya melesat ke peringkat satu atlet putri Indonesia berdasarkan skor poin nasional. Status itu membuatnya dipanggil pusat untuk memperkuat kontingen Indonesia di SEA Games 2025. "Alhamdulillah, terpilih karena poin saya tertinggi dari semua atlet perempuan di Indonesia," ujarnya.

Menuju pentas Asia Tenggara, Anjani terus mematangkan mental, fisik, dan skill. Baginya, SEA Games bukan hanya debut, tetapi juga kesempatan mencetak sejarah baru.

"Target saya jelas: medali. Tantangannya bagaimana saya bisa menyumbang medali untuk Indonesia di SEA Games pertama saya," tekadnya.

Dari rasa penasaran di lapangan kecil sekolah, Anjani kini berdiri di gerbang kompetisi terbesar di Asia Tenggara. Kota Pasuruan mengirimkan salah satu atlet putrinya untuk bersaing membawa pulang kehormatan. Dan Anjani, dengan seluruh cerita perjalanan panjangnya, siap untuk itu.

Kontingen Indonesia yang bertanding di SEA Games berkekuatan 1.021 atlet. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya 996 atlet. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menargetkan 80 emas bisa diraih di SEA Games 2025. (pik/why)


Share to