Banyuwangi Anggarkan Rp 21 M untuk Rapid Test Corona

Dian Cahyani
Wednesday, 25 Mar 2020 21:44 WIB

SEBARAN: Peta sebaran covid 19 di Kabupaten Banyuwangi. Saat ini masih 0 pasien positif corona.
BANYUWANGI,TADATODAYS.COM - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menganggarkan Rp 21 miliar untuk penambahan bed isolasi, alat rapid test (tes cepat), APD (Alat Pelindung Diri) untuk tenaga medis. Penambahan juga dilakukan untuk ventilator serta respirator sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien. “Sebagian lagi akan kami gunakan untuk membeli masker, hand sanitizer, alkohol, disinfektan dan berbagai penunjang medis lainnya,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Keputusan untuk mengalokasikan dana senilai Rp 21 miliar tersebut sesuai dengan peraturan Mendagri 20/2020 tentang percepatan penanganan covid-19 di lingkungan pemerintah daerah yang telah diterbitkan pemerintah pusat. "Kami telah berkoordinasi dengan seluruh direktur rumah sakit se-Banyuwangi. Hal ini ia lakukan sebagai upaya identifikasi perkiraan jumlah kebutuhan peralatan kesehatan untuk menangani covid-19. Relokasi APBD ini sudah kami proses,” ujar Anas.
Selanjutnya, Anas mengatakan pembelian rapid test juga disegerakan. Sehingga diperkirakan pada hari Kamis (26/3/2020) rapid test sudah datang di Banyuwangi. Anas menghimbau untuk memprioritaskan tes corona pada Orang Dalam Pantauaan (ODP) serta orang-orang di sekelilingnya. “Tentu tidak semua warga di tes corona,” ungkapnya singkat.

Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono mengatakan, anggaran tersebut berasal dari APBD, Dinas Kesehatan, RSUD Blambangan, RSUD Genteng dan Belanja Tidak Terduga (BTT). BTT yang dianggarkan Pemkab, kata dr. Rio, sebesar Rp 5 milliar.
"Saat ini Banyuwangi telah memiliki 32 bed isolasi. Diperkirakan ada penambahan 19 lagi, jadi total 51 bed," tutupnya. (ang/hvn)




Share to
 (lp).jpg)