BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Event tahunan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) bakal kembali digelar pada 12 Juli 2025. BEC edisi ini mengusung tema "Ngelukat: Usengnese Traditional Ritual". Untuk itu, para peserta mulai mengikuti audisi.

Tema “Ngelukat: Usingnese Traditional Ritual” tersebut mengangkat filosofi dan tahapan penting dalam kehidupan masyarakat Using. Sebut saja tradisi Selapan, Mudun Lemah, Sunatan, Lamaran, Pengantin, Mitoni, hingga Semoyo Buyut.

Kepala Bidang Pemasaran pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Ainur Rofiq mengatakan bahwa berbagai persiapan telah dilakukan. Termasuk proses seleksi peserta yang dilaksanakan melalui serangkaian audisi di empat zona berbeda. "Audisi pertama berlangsung kemarin di kantor Kecamatan Srono," ujar Rofiq, Rabu (7/5/2025).

Tahapan seleksi berikutnya, lanjut Rofiq, akan digelar secara berurutan, yaitu pada 7 Mei 2025 di kantor Kecamatan Bangorejo; 8 Mei 2025 di kantor Kecamatan Genteng; dan dilanjutkan pada 14 Mei 2025 di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Ainur Rofiq, target peserta BEC tahun ini bisa mencapai 100 orang. Dengan masing-masing peserta yang lolos audisi akan mendapatkan subsidi pembuatan kostum. "Tahun ini kami akan memberikan subsidi kostum kepada peserta yang lolos audisi. Masing-masing peserta akan mendapatkan subsidi senilai Rp 1.500.000. Jadi kami harap peserta secara kreatif bisa membuat desain kostum yang menarik," katanya. 

Adapun dalam proses audisi, peserta diseleksi berdasarkan beberapa kriteria, seperti penampilan menarik (good looking), tinggi badan minimal 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita, serta memiliki kemampuan dasar dalam bidang tari dan modelling. "Penilaian juga mencakup catwalk, tari dasar, fashion dance, serta ekspresi peserta," tambahnya.

Diketahui, tahun ini BEC kembali masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) yang disusun oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. "Dengan persiapan yang matang dan antusiasme masyarakat yang tinggi, BEC 2025 akan kembali menjadi magnet pariwisata yang memukau," kata Ainur Rofiq. (azi/why)