BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Kabupaten Banyuwangi mencatat surplus beras sebesar 159.320 ton hingga pertengahan tahun 2025. Capaian ini sejalan dengan program swasembada pangan yang tengah digencarkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi per Mei 2025, produksi beras daerah tersebut mencapai 228.309,72 ton, yang dihasilkan dari luas panen padi seluas 47.568 hektare.

Sementara itu, kebutuhan konsumsi beras masyarakat Banyuwangi yang berpenduduk sekitar 1,7 juta jiwa, tercatat sekitar 12.500 hingga 14.400 ton per bulan, atau total 68.989 ton hingga bulan Mei. “Artinya, Banyuwangi masih surplus 159.320 ton beras,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (13/6/2025).

Ipuk menambahkan bahwa surplus tersebut merupakan indikator positif dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Program ini dijalankan dengan mengacu pada dua indikator utama, yaitu Luas Tambah Tanam (LTT) dan serapan gabah oleh Bulog.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda menyampaikan bahwa hingga semester pertama 2025, capaian luas tanam padi telah mencapai 63.457 hektare, atau 50,6 persen dari target tahunan sebesar 125.000 hektare.

Sementara itu, serapan gabah oleh Bulog tercatat telah mencapai 94,11 persen dari target 49.100 ton setara beras, yang dinilai cukup untuk memenuhi cadangan beras pemerintah di wilayah Banyuwangi. “Beras cadangan pemerintah yang ada di gudang Bulog sudah cukup, bahkan lebih,” ujar Ilham.

Ilham juga mengakui bahwa selama proses tanam dan panen, para petani menghadapi sejumlah tantangan seperti serangan hama. Meski begitu, ia tetap optimis target swasembada pangan dapat tercapai hingga akhir tahun.

“Masih ada enam bulan lagi. Kami optimistis target swasembada tercapai karena capaian semester pertama sudah menunjukkan tren positif,” ujarnya. (azi/why)