Banyuwangi Tenggelamkan Fish Bank, Tingkatkan Ekosistem Laut dan Kesejahteraan Nelayan

Mohamad Abdul Aziz
Tuesday, 16 Sep 2025 12:23 WIB

TENGGELAMKAN: Gotong royong warga pesisir saat hendak menenggelamkan fish bank.
BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama para nelayan Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, melakukan penenggelaman tiga unit fish bank, Selasa (16/9/2025). Ini sebagai bagian dari upaya konservasi laut dan peningkatan kesejahteraan nelayan.
Fish bank adalah rumah buatan bagi ikan yang menyerupai terumbu karang, berfungsi sebagai tempat ikan berkumpul dan berkembang biak. Dari total 80 unit fish bank, tiga di antaranya telah ditenggelamkan di zona inti laut dengan kedalaman 9–12 meter.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Sinergi Foundation, Fish Bank Indonesia, dan Pemkab Banyuwangi. Bupati Ipuk menyebut inisiatif ini sejalan dengan strategi pembangunan berkelanjutan dalam RPJMN dan RPJMD Banyuwangi.
“Fish bank punya manfaat ekologi, sosial, ekonomi hingga pariwisata. Kami berharap para nelayan bisa mengelola dan mengevaluasinya secara berkelanjutan,” ujar Ipuk.

Eri Sudewo, pencetus Fish Bank Indonesia, menjelaskan bahwa fish bank telah terbukti sukses di Pantai Bomo dan Badean, bahkan mendorong Desa Bomo menjadi desa wisata. Ia berencana menjadikan Banyuwangi sebagai Pusat Fish Bank Indonesia, dengan target pemasangan fish bank sepanjang 100 km pesisir.
Sementara, Aan Mutowif selaku ketua Pokmaswas Benteng Samudra Desa Bomo, menambahkan bahwa fish bank meningkatkan populasi ikan endemik bernilai jual tinggi seperti kakap merah dan kerapu. Kini hasil tangkapan nelayan lebih stabil, bahkan di luar musim, dan biaya operasional lebih efisien karena jarak melaut jadi lebih pendek.
“Dengan adanya fish bank, nelayan bisa menangkap ikan 5–10 kilogram per sekali melaut. Bahkan lebih saat musim barat, dengan konsumsi bahan bakar yang jauh lebih hemat,” kata Aan. (azi/why)

Share to
 (lp).jpg)