Bapperida Tampilkan Kreativitas Lokal "Sekaran Jaran Bodag" di Pawai Hari Jadi Kota Probolinggo ke-666

Alvi Warda
Sabtu, 27 Sep 2025 23:38 WIB

Pawai budaya Harjakot Ke 666, Bapperida menampilkan Sekaran Jaran Bodag, sebagai kreativitas lokal Kota Probolinggo.
Mewujudkan Pelestarian Kearifan Lokal
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pemkot Probolinggo menggelar Pawai Budaya dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Probolinggo ke-666, Sabtu (27/9/2025) pagi hingga sore hari. Dalam event ini, Badan Perencanaan, Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Probolinggo menampilkan kreativitas seni budaya lokal yaitu koreografi "Sekaran Jaran Bodag" sebagai wujud pelestarian kearifan lokal daerah.
Pawai budaya ini mengambil titik start di depan kantor Pemkot Probolinggo di Jalan PB Sudirman. Pawai diikuti sejumlah 38 kontingen. Peserta mulai dilepas dari titik start sekitar pukul 09.30 WIB-15.00 WIB.
Setelah tampil di hadapan Wali Kota dr Aminuddin, Wawali Ina Dwi Lestari dan para undangan di titik start, para peserta bergerak menempuh rute ke Jalan Gatot Subroto hingga Jl A Yani.
Kontingen Bapperida berada di urutan 11. Seperti namanya, para penari ada yang mengenakan kostum jaran bodhag. Mereka tampak kompak menari setelah berlatih dengan waktu yang cukup. Bapperida bekerja sama dengan pegiat dan pelestari seni lokal legendaris Bina Tari Bayu Kencana (BTBK) sanggar tari tradisi berkembang, dikomandoi Bapak Peni Priyono.
Kepala Bapperida Kota Probolinggo Diah Sajekti WS menyampaikan bahwa upaya memperkaya khasanah budaya khas kota terus dilakukan melalui kreativitas seni dengan semangat persatuan. "Kami mengkreatifi kearifan lokal demi kemandirian Kota Probolinggo bersolek," ungkap Diah Sajekti saat diwawancara.
Kreativitas lokal genius yang ditampilkan adalah "Sekaran Jaran Bodag", sebuah koreografi sajian tentang Jaran Bodag yang melibatkan garap gerak-gerak khas Kota Probolinggo. Penampilan ini menjadi daya tarik tersendiri dalam rangkaian pawai budaya yang digelar untuk memperingati hari bersejarah tersebut.

Wali Kota, Wakil Wali Kota serta Ketua TPP Kota Probolinggo apresiasi tampilan dari kontingen Bapperida.
Dalam penampilannya, Kepala Bapperida membawa batik khas Kota Probolinggo bermotif "Bennèr" sebagai properti utama. Sementara para penari dari Bapperida membawa batik bermotif "Melati Rawe" yang turut memperkaya visual pertunjukan. Kedua motif batik tersebut merupakan corak lawasan yang memiliki kekhasan tersendiri sebagai identitas budaya Kota Probolinggo.
Diah Sajekti menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan pawai peringatan Hari Jadi Kota Probolinggo yang ke-666 ini. Ia mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas pencapaian kota yang terus berjuang dan berkarya di usia yang ke-666 tahun.
Sebelum tampil para penari “Sekaran Jaran Bodag” melakukan foto bersama dengan kepala Bapperida.
"Usia hanyalah sebuah angka, namun yang terpenting adalah transformasi semangat untuk mencintai budaya dan adat khas Kota Probolinggo agar tetap lestari hingga generasi mendatang," tegas Diah Sajekti.
Kegiatan pawai kali ini mengusung tema untuk mengangkat budaya lokal Kota Probolinggo agar lebih berkelas dan membawa kemajuan bagi sektor budaya dan pariwisata kota. Upaya pelestarian budaya lokal ini merupakan bagian penting dari pengembangan potensi wisata dan budaya kota.
Diah juga menyampaikan optimismenya bahwa dengan kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota saat ini, Kota Probolinggo dapat terwujud menjadi kota yang maju dan sejahtera. Ia berharap visi "cita-cita sekaligus janji mewujudkan Probolinggo Bersolek" dapat terealisasi dengan lebih baik melalui berbagai upaya pembangunan dan pelestarian budaya yang berkelanjutan.
"Tampilan kreatif kami dalam pawai budaya ini diharapkan dapat menginspirasi instansi dan masyarakat lainnya untuk turut aktif dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal Kota Probolinggo di masa mendatang," tutur Diah. (*/alv/why)

Share to
 (lp).jpg)