Baru Dua Minggu, Sudah 11 Bencana Alam Terjadi di Kabupaten Probolinggo

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Monday, 17 Jan 2022 18:36 WIB

Baru Dua Minggu, Sudah 11 Bencana Alam Terjadi di Kabupaten Probolinggo

CUACA EKSTREM: Angin puting beliung yang tejadi di Kecamatan Besuk, Jumat (14/1) lalu, merupakan bencana alam terbesar yang terjadi di Kabupaten Probolinggo dalam dua minggu terakhir. Selain itu, sejumlah bencana tanah longsor dan banjir juga terjadi di Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Cuaca ekstrem yang terjadi sejak awal Januari 2022, mengakibatkan banyaknya bencana hidrometeorologi di Kabupaten Probolinggo. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sudah terjadi 11 bencana alam dalam dua minggu terakhir.

Kasi Kedaruratan BPDB Kabupaten Probolinggo, Abdullah mengatakan dari 11 bencana itu, 4 di antaranya tanah longsor. Pertama, di jalur utama Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris. Lalu, tanah penahan jembatan di Desa Tlogosari juga longsor.

Kemudian, tanah longsor di Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kotaanyar mengakibatkan rumah warga dan sekolah rusak. Sementara tanah losor di Desa Patemon, Kecamatan Krejengan mengakibatkan Tembok Penahanan Tanah (TPT) ambrol.

Selanjutnya, 5 bencana angin kencang terjadi di Desa Tandonsentul, Kecamatan Lumbang, yang mengakibatkan rusaknya rumah akibat tertimpa pohon. Lalu, di Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, menyebabkan satu jaringan listrik tertimpa pohon tumbang.

Kemudian, angin kencang di Desa Tegalwatu dan Desa Rejing, Kecamatan Tiris yang mengakibatkan 8 rumah rusak ringan dan 1 mobil rusak tertimpa pohon tumbang. Sementara di Desa Selogudik, Kecamatan Pajarakan, angin kencang mengakibatkan pohon tumbang ke tengah jalan.

Selanjutnya, di Kecamatan Besuk, angin puting beliung mengakibatkan sejumlah rumah rusak di Desa Jambangan, Desa Kecik, Desa Krampilan, Desa Klampokan dan Besuk Kidul. "Yang paling parah di Kecamatan Besuk itu," katanya.

Dua kejadian lainnya merupakan bencana banjir yang terjadi di Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, dan membuat puskesmas setempat tergenang. Lalu, banjir di Desa Sepuhgembol, Kecamatan Wonomerto, mengakibatkan pohon tumbang karena akar pohon tergerus air. Pohon tersebut mengenai dua pengendara yang melintas. "Beruntung keduanya hanya mengalami luka ringan," ujarnya.

Abdullah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Pasalnya, curah hujan tinggi sudah diprediksi akan terjadi pada Januari 2022. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak lainnya untuk turut mengawasi bencana alam. (zr/don)


Share to