Batik Prabulinggih Juara 1 Fashion Show Pekan Batik Daerah di Bojonegoro

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Sunday, 09 Jun 2024 09:39 WIB

Batik Prabulinggih Juara 1 Fashion Show Pekan Batik Daerah di Bojonegoro

JUARA: Feby Adriana, model yang mengenakan karya Batik Prabulinggih dengan fashion designer Umar Farouq Firmansyah, dan make up artist Shielda Andriana, berjaya dalam rangka Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa, Jumat (7/6/2024) di Alun-Alun Kabupaten Bojonegoro.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Batik Prabulinggih karya Satimin dari Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, kembali mengharumkan nama daerah. Kali ini Batik Prabulinggih berhasil meraih juara 1 Lomba Fashion Show Evening Gown dalam rangka Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa, Jumat (7/6/2024) di Alun-Alun Kabupaten Bojonegoro. 

Adalah Feby Andriana model yang mengenakan gaun batik buatan designer batik Prabulinggih, Satimin. Selanjutnya designer fashion dibuat oleh Umar Farouq Firmansyah. Kemudian makeup artist (MUA)-nya Shielda Andriana.

Batik Prabulinggih dari Desa Bulujaran Lor, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, itu memproduksi batik tersebut menggunakan tema Tengger dengan lakon Roro Anteng dan Joko Seger. Diangkat dari legenda suku Tengger, di mana Roro Anteng dikenal sebagai sosok wanita yang berparas cantik, anggun dan berbudi. “Memang sejarah di Kabupaten Probolinggo yang kuat yaitu Roro Anteng dan Joko Seger,” terang Satimin, owner Batik Prabulinggih.

Adapun motif batik yang digambarkan, itu ada motif gapura Pura Luhur, motif flora bunga edelweis, motif fauna burung endemik dan motif khas batik Kabupaten Probolinggo. Sedangkan busana ini diambil dari elemen warna dasar hitam dengan motif emas kecoklatan. Warna-warna tersebut merupakan warna pakaian ciri khas masyarakat Suku Tengger. Sementara detail bordir dan payet yang dipakai berwarna hijau, biru dan merah yang menambah kesan etnis pendalungan.

Satimin mengatakan, pada batik yang dikenakan model asal Dringu, Kabupaten Probolinggo juga menampilkan Gunung Bromo dan Gunung Batok. Diceritakan asal muasal Gunung Batok erat kaitannya dengan kisah asmara Joko Seger dan Roro Anteng. Asalkan bisa membuat Gunung Batok, Roro Anteng  mau menikahi Joko Seger.

Satimin mengaku pengerjaan membatik pada bahan kain busana lomba fashion show itu tidak dilakukan sembarangan. Proses membatik menggunakan tutup celup. “Colet, celup, colet, canting lagi. Jadi cantingnya prosesnya tiga kali. Memang saya yakin menang, karena saya mengerjakan bermalam-malam, saya sampai subuh nyelenting,” terangnya. 

Satimin mengakui prosesnya dilakukannya sendiri. “Memang saya kerjakan sendiri. Soalnya, membuat goresan di gunungnya, kalau anak-anak tidak bisa detil nantinya. Jadi saya buat dengan goresan seperti muncul api. Warnanya tidak langsung warna-warni, saya warnai abu-abu dulu. Batik bermacam-macam. Kalau tingkat dasar semua digores bisa langsung warna-warni bisa. Ini tidak dan berbeda,” ungkapnya.

Berbekal semangat dan lembur sampai malam, pembuatan batik tersebut dilakukan dengan maksimal dan berhasil meraih juara dan mengharumkan Kabupaten Probolinggo. Menurutnya batik peserta lainnya berebeda. Tergantung bahan dan prosesnya. “Kadang-kadang kalau ada event, itu dikerjakan dadakan, seminggu jadi, itu tidak bisa. Bisanya cuman sekedar ikut. Kalau ini dalam dua minggu sudah dipersiapkan,” tegasnya.

Satimin menambahkan, motif batiknya memakai pola jati. Desain pola dibuat berkolaborasi bersama designer fashion sehingga hasilnya menjadi yang terbaik. “Pola bajunya diantar ke saya, kemudian baru saya desain motifnya. Berbeda dengan jiplak, saya mengarang dari awal sesuai dengan pikiran saya selama dua hari,” ujarnya. 

Setelah itu, Satimin rapat dua hari di Malang. “Dari Malang langsung desain lagi dua hari untuk ekornya. Alhamdulillah desain bajunya selesai, terus saya kerjakan canting, celup, canting lagi. Bajunya yang jadi saya antarkan dulu. Untuk ekornya dengan desain Gunung Bromo masih saya warnai warna-warni,” kata Satimin.

Satimin menyatakan, selama mendapat kepercayaan dari dinas terkait atau Pemerintah Kabupaten Probolinggo, dia tetap akan berusaha lebih semangat lagi. (hla/why)


Share to