Belum Diperbaiki, Warga Korban Banjir Bangun Tanggul Sementara

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Monday, 08 Mar 2021 16:09 WIB

Belum Diperbaiki, Warga Korban Banjir Bangun Tanggul Sementara

DARURAT: Tanggul sementara yang dibangun secara swadaya oleh warga Dringu yang menjadi korban banjir, telah dibangun. Tanggul itu dibuat, lantaran pemerintah belum juga membangun tanggul permanen.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul di RT 2 RW 1 Dusun Gandean, Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu telah menerjang dua desa di Kecamatan Dringu. Karena hingga saat ini tanggul tersebut belum diperbaiki oleh pemerintah, warga korban banjir pun berinisiatif untuk membangun tanggul sementara karena intensitas hujan masih tinggi.

Dari pantauan tadatodays.com pada Senin (8/3/2021) pagi, tanggul selebar 20 meter yang sebelumnya kondisinya rusak kini sudah selesai dilakukan perbaikan sementara. Tanggul semi permanen itu terbuat dari sak berisi pasir, yang disangga menggunakan puluhan kayu di area sempadan Sungai Kedunggaleng.

Ketua RT 2 RW 1 Dusun Gandean, Desa/Kecamatan Dringu, Usman Balok mengatakan, perbaikan tanggul sementara itu dilakukan secara swadaya di seluruh Desa Dringu. Pembangunan tanggul darurat itu menggunakan dana iuran warga sekitar Rp 5 juta. Penggalangan iuran tersebut dikoordinatori oleh Kepala Desa Dringu Sunan Bukhari.

Usman menjelaskan, uang yang terkumpul selanjutnya dibelikan karung, bambu dan penyewaan alat berat ke pihak swasta sebesar Rp 1,25 juta. Sementara, untuk proses pembangunannya dilakukan secara gotong royong mulai tanggal 26, 27 dan 28 Februari 2021 lalu. "Pak kades iuran solar alat berat,” kata Usman.

Usman juga menyampaikan, bahwa Wakil Ketua DPR RI Komisi IV Hasan Aminuddin dan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari telah meninjau lokasi banjir dan membagikan sembako.

Semetara, Eki, warga Dringu yang menempati area sempadan Sungai Kedunggaleng mengatakan, dirinya hingga saat ini masih ketar-ketir, sebab cuaca masih belum stabil. "Ya, meskipun air sungai sudah tidak masuk ke permukiman," katanya.

Sementara itu, Kades Dringu Sunan Bukhari menambahkan, pihaknya meminta kepada warga di 6 RW dan 16 RT di desanya untuk melakukan kerja bakti pasca banjir beberapa waktu lalu.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala  UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (PSDA WS) Welang Pekalen Pasuruan, Novita Andriyani mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan jajaran Pemkab Probolinggo terkait rencana pembiayaan pembangunan tanggul yang jebol.

Koordinasi itu melibatkan Wakil Bupati Timbul Prihanjoko, Plt Kalaksa BPBD Tutug Edi Utomo dan Kadis PUPR Rahmad Waluyo. Menurutnya, Wabup Timbul sudah menyepakati pembiayaan tersebut melalui Rancangan Aanggaran Biaya (RAB). “Dari masing-masing sektor,” kata Novita.

Novita menerangkan bahwa prioritas pertama pembangunan tanggul jebol dilakukan di RT 2 RW 1 Dusun Gandean, Desa Dringu. Untuk satu lokasi itu dikerjakan oleh UPT PSDA Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur. Namun, Pemkab Probolinggo masih akan memutuskan siapa pelaksananya. “Di antaranya BPBD atau DPUPR," katanya.

Nantinya, setelah pemkab menunjuk OPD pelaksana, maka pihaknya akan segera merumuskan penggabungan administrasi. Tapi dari hitungan berdasarkan RAB, maka total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 511 juta. Pembiayaan itu nantinya akan ditanggung oleh Pemkab Probolinggo dan Pemprov Jatim .”Pemprov 50 persen dan pemkab 50 Persen," ujarnya.

Sementara, untuk pembangunan 3 titik tanggul lain di Sungai Kedunggaleng yang juga jebol, Novita dan pemkab masih akan mengusulkan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa. (ang/don)


Share to