Berbisnis Sablon Cup, Pemuda Laweyan Raih Omzet Jutaan

Alvi Warda
Alvi Warda

Thursday, 02 Jun 2022 13:20 WIB

Berbisnis Sablon Cup, Pemuda Laweyan Raih Omzet Jutaan

KREATIF: Cara Imam Syafi’i menyablon cup plastik minuman dan menghasilkan omzet jutaan rupiah per bulan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Tren aneka minuman menggunakan cup plastik sedang menjamur di Probolinggo. Hal ini menguntungkan bagi seorang pemuda yang tinggal di Desa Laweyan, Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Namanya Imam Syafi’i. Ia berbisnis  menyablon cup plastik minuman dan menghasilkan omzet hingga tujuh juta rupiah perbulan.

Rabu (1/5/2022) pagi itu Imam terlihat sedang menyablon cup plastik di rumahnya. Ia mengaku sedang ada pesanan yang harus segera diantar. Pelanggannya sudah banyak. Beberapa outlet dan cafe di Kota Probolinggo order sablon cup plastiknya pada Imam. Ada juga yang dari Kraksaan dan Madura.

Pemuda berusia 24 tahun itu duduk di depan alat sablonannya. Imam lihai menggunakan alat sablon tersebut.

Kisahnya, sebelum mendirikan sendiri usaha sablon cup plastik, Imam sudah lebih dulu bekerja pada orang lain selama 2020-2021. Berbekal dari pekerjaan itu Imam mencoba untuk membuka sendiri usaha sablon cup plastik. Tepatnya sebelas bulan yang lalu.

Awal mulanya Imam bermodal seadanya. Lalu ia membeli alat yang masih manual itu pada rekannya. Dua bulan pertama ia sudah mulai kewalahan. Tentu saja, berbisnis seorang diri ternyata tidak mudah bagi Imam. Akhirnya, ia meminta dua orang yang masih kerabatnya untuk membantu.

Tak heran, kini setiap hari Imam bisa menyablon cup plastik dari dua ribu hingga delapan ribu cup. “Sempat jatuh sakit di 2 bulan pertama. Itu sudah kewalahan, akhirnya minta bantuan saudara,” ucapnya.

Imam merupakan lulusan SMA di tahun 2018. Tak ada keinginan bagi Imam untuk melanjutkan pendidikannya. Imam lebih memilih untuk segera bekerja. Menjadi buruh pabrik adalah sasaran Imam untuk memulai perjalanan pekerjaannya. Beberapa bulan, Imam juga pernah menganggur.

Cita-cita pemuda itu sebenarnya menjadi adbi negara. Sambil mengingat perjalanannya yang berliku, Imam berpikir ternyata kebahagiannya bukan terletak di profesi sebagai abdi negara. Menjadi pebisnis sukses seperti sekarang adalah suatu hal yang tak pernah ia duga, namun mampu mencukupinya.

Kini, dengan bisnisnya itu, ia mampu membeli sepeda motor yang ia idamkan untuk menunjang pekerjaannya. Imam bercerita, ia sendiri yang mengantar pesanan kepada pelanggan. Panas dan hujan tak mengahalanginya. Sebab, bagi Imam, kepuasan pelanggan adalah yang utama.

Perhari ia bisa mengantar pesanan hingga 4 karton. Karton itu ia susun di jok belakang motornya. Ia sampai tak bisa melihat arus jalan dari belakang, karena tumpukan kartonnya. Bahkan, ia menggunakan sistem COD atau bayar di tempat.

Imam mengatakan, setelah barang sampai pada pelanggan, ia baru menerima uang. Syukur, sejauh ini belum ada pelanggan yang tak jujur kepadanya.

Imam begitu teguh menjalankan bisnisnya. Keluh kesah tak pernah ia lontarkan. Imam memiliki prinsip, kalau ingin sukses harus mau merasakan lelah. Tak ada kesuksesan yang instan, apalagi datang secepat kedipan mata.

“Sukses itu bukan perkara cepat atau lambatnya capaian kita, tapi bagi saya sukses itu harus capek dan bisa bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya.

Harapannya, bisnisnya yang ia pasarkan di facebook ini bisa terus menjadi pilihan pelanggannya. Ia juga berharap, kedepannya tak perlu lagi harus turun langsung saat menyablon cup. (alv/why)


Share to