Berkualitas Ekspor, KKP Tertarik Dirikan Lobster Center di Banyuwangi

Muhammad Musleh
Muhammad Musleh

Tuesday, 13 Apr 2021 18:37 WIB

Berkualitas Ekspor, KKP Tertarik Dirikan Lobster Center di Banyuwangi

SINERGI: Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berbincang dengan Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Bangsring (KKP) Achmad Subijakto. KKP tertarik membangun lobster center di Banyuwangi karena lobsternya memiliki kualitas ekspor. (ist.)

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Banyuwangi memiliki potensi hasil laut yang besar, salah satunya lobster yang diakui memiliki kualitas ekspor. Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tertarik mendirikan lobster center di Banyuwangi.

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Bangsring (KKP) Achmad Subijakto, Senin (12/4/2021). “Dibanding daerah penghasil lainnya, perlu diakui lobster hasil budidaya dari perairan Banyuwangi memiliki kualitas yang bagus. Lobsternya fresh, kualitasnya ekspor,” kata Achmad Subijakto.

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Bangsring sebelumnya juga telah mendukung pelaksanaan Festival Lobster di Banyuwangi, belum lama ini. Pria yang akrab disapa Toto itu mengatakan, nelayan Banyuwangi berhasil melakukan budidaya lobster di perairan utara daerah tersebut. Budidaya tersebut dilakukan di dasar laut.

“Hasilnya cukup mengagetkan kami, ternyata kualitasnya mutu alam. Jadi meskipun budidaya, kualitasnya seperti tangkapan. Layak ekspor. Dikembangkan sejak Juli 2010 lalu, produksinya meningkat tajam. Bahkan sudah rutin ekspor ke Singapura, Taiwan, Hongkong, dan berbagai negara lainnya,” katanya.

Melihat keberhasilan tersebut, kata Toto, KKP berminat menjadikan Banyuwangi sebagai lobster center. Selain budidaya, nantinya di Banyuwangi juga akan menjadi pusat edukasi lobster. Mulai dari riset, konservasi, penyuluhan, budidaya, edukasi, dan lainnya akan ada di lobster centre.

“Lobster Center ini juga bisa dijadikan destinasi eduwisata. Karena di sana nanti juga ada pusat kuliner, akuarium besar, dan fasilitas pendukung wisata lainnya. Desainnya nanti juga akan mengikuti gaya arsitektur khas Banyuwangi,” jelasnya.

Menurut Toto, kualitas lobster hasil budidaya di perairan utara Banyuwangi ini bagus karena didukung banyak faktor. Selain karena dibudidayakan di dasar laut, sumber pakan bagi lobster budidaya juga banyak ditemukan di sekitar.

“Banyuwangi sangat pas untuk menjadi lobster center. Selain itu, perairan di selatan Banyuwangi juga dikenal kaya dengan lobster. Kami ingin ketika berbicara lobster, ingat Banyuwangi,” katanya.

Toto mengaku telah melakukan pertemuan dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani beberapa waktu lalu. Toto mengaku sangat berharap pemkab mendukung pendirian lobster center di Banyuwangi.

“Aspek aksesibilitas ke Banyuwangi menjadi pertimbangan kami tersendiri. Banyuwangi mudah dijangkau, ada bandara, dan sebentar lagi ada tol. Sangat mendukung,” ujarnya.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyambut antusias soal wacana dibangunnya lobster center ini. Ipuk, begitu ia disapa, mengatakan potensi lobter yang sangat besar ini akan lebih optimal bila dimaksimalkan.

Apalagi dengan bantuan dari pemerintah pusat dengan menjadikan Banyuwangi sebagai pusat peneilitian lobster, nelayan Banyuwangi juga akan diuntungkan.

 “Kami sangat mendukung, karena bagi kami ini adalah bagian dari pembangunan yang bervisi sustainability (berkelanjutan, Red). Selaras dengan apa yang ingin dikembangkan Banyuwangi selama ini,” jelasnya.  

Menurut Ipuk, dengan menjadi lobster center, akan banyak praktisi dan peneliti yang datang ke Banyuwangi. Dengan demikian nelayan dan pembudidaya lobster bisa mendapat pengetahuan yang luas terkait budidaya lobster. Ujungnya, produktivitas lobster di Banyuwangi bakal meningkat.

“Banyuwangi selama ini telah dikenal dengan hasil lautnya termasuk lobster. Kami berterima kasih pemerintah pusat telah memberikan perhatian besar pada potensi laut Banyuwangi,” kata istri Bupati Banyuwangi 2010-2020 Abdullah Azwar Anas tersebut.

Ipuk mengaku terus mendorong pengembangan lobster di Banyuwangi. Salah satunya, dengan digelarnya Festival Lobster sebagai upaya mengenalkan Banyuwangi sebagai salah satu penghasil lobster di Indonesia. Festival tersebut digelar di pantai Mustika, yang dikenal dengan wisata kuliner lobster.

“Kami ingin menggarap dari hulu ke hilir. Hilirnya jangan hanya dinikmati di restoran besar. Tapi keluarga nelayan juga bisa mengolah aneka masakan lobster, yang bisa dijual ke wisatawan dan pengunjung,” papar Ipuk. (*)


Share to