Bina UMKM, Dinkop Usaha Mikro Optimalkan Rumah UMKM dan Klinik Konsultasi Bisnis

Amelia Subandi
Sunday, 24 Jan 2021 18:15 WIB

UNGGULAN: Bupati probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari meninjau beberapa produk unggulan batik di rumah UMKM.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo selalu mempunyai cara untuk menghidupkan sektor UMKM. Yakni dengan mendirikan Rumah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Klinik Konsultasi Bisnis (KKB).
Melalui Rumah UMKM dan KKB ini, Dinkop Usaha Mikro berharap sektor UMKM terus menggeliat. Diketahui, ada 171 produk UMKM unggulan di 24 kecamatan yang difasilitasi Rumah UMKM.
UMKM yang difasilitasi di Rumah UMKM di antaranya usaha makanan dan minuman (mamin), batik, handycraft, dan jenis usaha lainnya. Rumah UMKM sendiri di-launching Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari pada awal tahun 2020.
Meski kemudian tidak optimal gegara pandemi Covid-19, namun Dinkop Usaha Mikro terus melakukan upaya agar produk-produk UMKM di Kabupaten Probolinggo dilirik pasar. Tahun ini, Rumah UMKM direncanakan akan menjadi bagian penting dalam upaya mempromosikan produk.
Kepala Dinkop Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Ir. Anung Widiarto, M.M mengatakan, nantinya Rumah UMKM ini menjadi jujugan bagi masyarakat yang membutuh informasi terkait produk UMKM di Kabupaten Probolinggo.
PENDAMPINGAN: Dinkop Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo memfasilitasi produk UMKM tak hanya dari sisi pemasaran melalui Rumah UMKM, tapi juga pendampingan melalui Klinik Konsultasi Bisnis.

“Ini merupakan miniatur UMKM yang ada di seluruh Kabupaten Probolinggo. Semua informasi tentang UMKM bisa didapatkan di Rumah UMKM ini. Rumah UMKM ini adalah salah satu embrio dari PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu, Red),” ujarnya.
Anung -sapaan akrabnya- menjelaskan, selain menampilkan produk UMKM, Rumah UMKM juga memberikan fasilitas KKB. Fasilitas yang diberikan mulai pendampingan mengenai produk, perizinan, pemasaran, permodalan, dan sebagainya.
Kabid Usaha Mikro pada Dinkop Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo, Zulkarnain menambahkan, KKB ini menyediakan konsultasi permodalan dan manajemen produksi bagi para pelaku usaha.
“Klinik ini memfasilitasi tidak hanya persoalan peningkatan modal usaha UKM atau UMKM, tetapi juga tentang packing produk terhadap produk kuliner atau makanan cemilan yang diproduksi UKM", katanya.
Contoh tentang packing produk mamin, seperti pada keripik singkong yang menarik dan memikat, diperlukan untuk menarik minat konsumen untuk membelinya. Saat ini menurut Zulkarnain, selain kualitas rasa, pengemasan juga menjadi penentu untuk menarik minat pasar.
Melalui Rumah UMKM dan KKB, Dinkop Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo berharap, produk pelaku UMKM tersampaikan secara luas. Karena itu, pelaku UMKM juga diharapkan peka pada perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan selera pasar. (mel/sp)

Share to
 (lp).jpg)