Bukit Wisata Ngemplak, Surga Selfie yang Tak Terawat

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Wednesday, 16 Jan 2019 08:05 WIB

Bukit Wisata Ngemplak, Surga Selfie yang Tak Terawat

PANORAMA ALAM : Wisatawan saat mencoba spot panorama alam dalam bentuk sayap garuda yang masih tersisa di Bukit Wisata Ngemplak, Desa Pakel, Kecamatan Sukapura.

SUKAPURA - Selain Bukit Seribu Selfie di Sariwani, ada wisata lain yang tak kalah cantik panorama alamnya. Namanya Bukit Wisata Ngemplak. Untuk menuju destinasi ini wisatawan membutuhkan waktu sekitar satu jam dari arah Kota Probolinggo. Jarak yang ditempuh sekitar 56 KM dari arah Kota Probolinggo.

Dari hasil jelajah Tadatodays.com, untuk menuju lokasi ini wisatawan tidak akan menemui kesulitan karena terletak di pinggir jalan menuju Desa Pakel, Kecamatan Sukapura. Berbatasan dengan Desa Sariwani. Selain akses jalan yang bagus, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang elok. Karena lokasinya di bawah lereng Gunung Bromo.

Selain hawanya yang sejuk, wisata yang dibangun swadaya pada 2016 silam ini menyajikan berbagai titik foto yang menarik. Mulai dari spot foto Garuda, spot foto I love you, dan angkringan untuk tempat santai serta ada kolam renang.

Namun, meski memiliki spot foto dan pemandangan alam yang menarik, wisata ini tidak mendapatkan dukungan dari Pemdes setempat. Padahal menurut warga, pada akhir pekan cukup ramai pengunjung. “Biasanya ramai hari Sabtu-Minggu,” ujar Sri Lestari, salah satu penjaga wisata yang setia bertahan di Bukit Wisata Ngemplak.

Sri Lestari mengatakan, jika dikelola dengan baik, Bukit Ngemplak bisa menjadi ikon Desa Pakel yang sebagian warganya bertahan hidup dari hasil pertanian. “Dulu usai dibangun tahun 2016 wisata ini sangat ramai. Karena memang lokasinya pinggir jalan dan hawanya sejuk. Banyak orang dan wisatawan sering berhenti untuk santai dan mengambil foto,” terangnya.

Namun, dari tahun ke tahun wisata ini agak sepi. Karena, memang kurang promosi. Dan dukungan dari pemerintah desa kurang. Sehingga, spot foto juga banyak yang rusak. Akibatnya, pengunjung terus berkurang.

Melihat sepinya pengunjung, warga sempat mengubah namanya menjadi Bukit Wisata Dewi Sekar Anteng agar lebih menarik. “Eh, ternyata tambah anteng. Akhirnya nama dikembalikan semula menjadi Bukit Wisata Ngemplak. Nama dusun wisata ini,” jelasnya.

POTENSI ALAM : Bukit Wisata Ngemplak, Desa Pakel, Kecamatan Sukapura saat di foto dari depan.

Namun, meski pengunjung berkurang Sri tetap bertahan sampai hari ini. Bahkan, Sri juga bertahan untuk berjualan makanan dan minuman untuk melayani pengunjung yang datang. "Karena pembangunan dulunya sulit sangat sayang kalau di tinggal. Hanya saya yang bertahan, yang lain pindah kerjaan. Kalau, Sabtu-Minggu biasanya masih ramai,” tegasnya lagi.

Serupa dengan Sri,  Slamet warga lokal yang kemarin menemani Sri berjualan mlengatakan, wisata Ngemplak ini memang sangat memprihatinkan. Padahal punya potensi untuk dikembangkan.

Wisata Ngemplak ini juga memiliki sejarah yang lekat dengan masyarakat. Konon, tempat ini menjadi pertpaan Dewi Sekar Anteng. Karena dari sejarah itu pula dirinya berharap ada peran Pemerintah Desa Pakel untuk mengembangkannya.

Sementara itu, Kades Pakel belum bisa ditemui, saat ditemui dirumahnya Kades setempat sedang keluar rumah. Ditelepon melalui sambungan seluler juga belum ada respon. (mm/hvn)


Share to