Bundaran Glaser Kota Probolinggo, Irisan Fungsi Jalan dan Tempat Nongkrong Berjuluk Alun-Alun Kedua

Alvi Warda
Alvi Warda

Sunday, 15 Jun 2025 10:42 WIB

Bundaran Glaser Kota Probolinggo, Irisan Fungsi Jalan dan Tempat Nongkrong Berjuluk Alun-Alun Kedua

BUNDARAN GLASER: Suasana malam Minggu di Bundaran Glaser Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Ini sejatinya hanya sebuah bundaran jalan. Tetapi Bundaran Gladak Serang (Glaser) di Kota Probolinggo, punya dua fungsi beririsan. Selain fungsi jalan untuk lalu lintas kendaraan, seputar Bundaran Glaser saban malam, terlebih di akhir pekan, juga menjadi tempat nongkrong. Bahkan Bundaran Glaser sampai dijuluki alun-alun kedua. 

Keramaian Bundaran Glaser terlihat nyata, salah satunya, pada Sabtu (14/6/2025) malam. Sekitar pukul 21.30 WIB, ada ratusan orang dari berbagai kalangan dan usia, memadati Bundaran Glaser. Mereka menghabiskan waktu akhir pekan setelah seminggu beraktivitas, sembari menikmati kuliner.

Fenomena ini telah berlangsung cukup lama. Terutama sejak Bundaran Glaser dipercantik dengan air mancur bergoyang di bagian tengahnya, lengkap dengan speaker yang memutarkan musik. Masyarakat jadi suka nongkrong di seputar trotoar Bundaran Glaser, maupun trotoar di sekitar bundaran.

PARKIRAN: Sayangnya, banyak sepeda motor diparkir sembarangan.

Oleh masyarakat, Bundaran Glaser sampai dijuluki sebagai "alun-alun kedua". Kesenangan masyarakat nongkrong di bundaran jalan itu dilengkapi dengan maraknya pedagang kaki lima. Mereka berjajar di sepanjang trotoar, menawarkan berbagai jenis kuliner. Terciptalah tradisi malam Minggu di Bundaran Glaser, menjadi alternatif ruang publik yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

Arka Hidayat (15), remaja asal Jalan Gubernur Suryo, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran misalnya, memilih berakhir pekan dengan nyangkruk di Bundaran Glaser bersama teman-temannya. "Di sini kita cuma pesan kopi 3 ribuan aja sih kak, udah cukup," katanya.

Alasannya bermalam Minggu di Bundaran Glaser karena ramai. "Kayak alun-alun kak, kita tadi dari jam 8 malam kayaknya. Karena besok libur sekolah, jadi gak papa sampai tengah malam. Di sini jam 1 pagi itu masih ramai kak," ujarnya.

Keramaian Bundaran Glaser ini memberikan keberkahan bagi pedagang kaki lima. Seperti yang dituturkan Ardiansyah, penjual telur gulung asal Jalan Mastrip, Kelurahan Kedopok Kecamatan Kedopok. "Iya sampai jam 1 pagi masih ramai di sini. Dagangannya saya selalu habis," katanya.

Namun, fenomena malam Minggu di Bundaran Glaser ini menimbulkan dilema. Masyarakat parkir sepeda motor tepat di seputaran bundaran jalan, meskipun ada larangan parkir. Parkiran motor ini tentu membuat badan bundaran jalan jadi menyempit. Sedangkan tempat parkir yang tersedia hanya di sisi selatan Wisata Kuliner Glaser dan depan Indomaret.

"Iya emang kadang macet, gak bisa ngebut di sini. Harus ekstra hati-hati. Siapa tahu semakin ramai, semakin disahkan jadi alun-alun kedua. Parkiran ditambah, jadi gak macet," kata Ardi. (alv/why)


Share to