PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Bupati Probolinggo Gus dr Moh. Haris melakukan mutasi pejabat untuk kali kedua, Senin (20/10/2025) pagi. Kali ini ada 19 pejabat eselon II yang dilantik untuk jabatan barunya. 

Mutasi dan pelantikan ini dilangsungkan di Pendapa Prasaja Ngesti Wibawa Rumah Dinas Bupati Probolinggo. Bupati Gus Haris hadir bersama Wabup Ra Fahmi AHZ, Ketua DPRD Oka Mahendra Jati Kusuma, dan jajaran kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Sebelum 19 pejabat eselon II diambil sumpah, Bupati Gus Haris menanyakan kesanggupan para pejabat yang akan dilantik. Berikutnya dilakukan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan.

Usai dilantik secara simbolis, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Probolinggo Munaris menandatangani berita acara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan.

Berikutnya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Probolinggo Saniwar, secara simbolis menandatangani pakta integritas. Lalu, serah terima jabatan secara simbolis dilakukan oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin bersama Kepala Diskominfo lama, Ulfiningtyas.

Bupati Gus Haris menyampaikan usai pelantikan, Pemkab Probolinggo butuh orang-orang terbaik di bidangnya masing-masing. Namun menurutnya, rotasi tidak selesai sampai di sini.

"Ada waktu enam bulan yang akan kita terus evaluasi kami. Saya bersama dengan Ra Wabup Fahmi akan terus mengevaluasi kinerja teman-teman. Dan apa yang disaksikan hari ini juga mungkin masih bisa terjadi dengan teman-teman yang sampai saat ini masih menjabat. Ini akan kita evaluasi bersama selama enam bulan ke depan. Artinya bukan tentang like and dislike ya. Bukan tentang suka dan tidak suka," ujarnya.

Selanjutnya, Gus Haris menyatakan, bersama Ra Wabup Fahmi, selama ini cukup menjaga jarak dengan para pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo. "Jadi saya berharap tidak ada rasa yang cukup memberatkan, tetapi memang ini secara profesional kita harapkan memang hasil dari mapping, profiling teman-teman semua. Dan kita bicarakan dengan Ra Wabup, kita bicarakan dengan Sekda dan semuanya hingga kita sampai dapat format yang terbaik. Jadi bismillah semoga ke depan pemerintahan ini bisa berjalan dengan semakin baik," jelasnya.

Terkait mutasi sebelumnya pada eselon III dan IV di Lingkungan Pemkab Probolinggo sempat ada kegaduhan. Menurutnya hal itu karena ini ada masalah sudut pandang.

"Tapi bagi sudut pandang kami, ini sudah hal yang tepat. Karena ini merupakan kebijakan kami juga di dalam menentukan siapa yang harus duduk di situ. Kami tidak ada beban karena memang tidak ada transaksi apa-apa. Di sini kami hanya merasa orang-orang inilah yang terbaik dan itu adalah hak prerogatif kami dan kita akan terus evaluasi ke depan," tuturnya.

Bupati Gus Haris menyatakan bahwa apa yang terjadi sekarang baik itu eselon III dan IV, tetap akan ada evaluasi yang lebih panjang. "Semoga nanti dengan evaluasi, kita enggak mungkin bisa sampai di titik perfect di depan. Artiya mereka ada proses belajar di sana, proses mereka berproses untuk tugasnya masing-masing. Semoga nanti setelah kita evaluasi jika ada yang kurang tepat nanti akan kita benerin lagi," tegasnya.

Pejabat Eselon II Pemkab Probolinggo dengan jabatan barunya:

1. Munaris – Kepala Dinas PMD

2. Ulfiningtyas – Kepala Dispersip

3. Hudan Syarifuddin – Kepala Diskominfo

4. Saniwar – Kepala Disnaker

5. Aat Kardono – Kepala Dinas PPKB

6. Juwono P. Utomo – Kepala Bappelitbangda

7. Dwijoko Nurjayadi – Kepala Dinas PM-PTSP

8. Sjaiful Efendi - Asisten II

9. Roby Siswanto - Kadis LH

10. Ghafur - Asisten I

11. Agus Budianto – Kepala Dinas Perkim

12. Agus Mukson - Staf Ahli Bid Keuangan

13. dr. Anang - Asisten III

14. Dody Baskoro - Staf Ahli Bid Hukum

15. Hari Kriswanto - Kepala Bakesbangpol

16. Hary Thahjono – Kepala Dinas Dikdaya

17. Heri Sulistyanto - Staf Ahli Bid Masyarakat

18. Sugeng Wiyanto - Kepala DKUPP

19. Taufik Alamy – Kepala Satpol PP

Usai melantik jajaran eselon II, Bupati Gus Haris berpesan agar OPD-OPD tidak menggunakan media dan LSM untuk kepentingan pribadi, sebagai upaya meningkatkan nilai tawar. "Itu kita paling tidak suka ya," tuturnya. (hla/why)