Cabai di Banyuwangi Tembus Rp 40 Ribu per Kilogram

Rifky Leo Argadinata
Sabtu, 21 May 2022 15:38 WIB

NAIK HARGA: Komoditi cabai di Pasar Banyuwangi yang mengalami kenaikan harga, dampak cuaca tidak menentu.
BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Sejumlah komoditi di Kabupaten Banyuwangi mengalami kenaikan harga. Komoditi yang mengalami kenaikan harga paling signifikan ialah cabai rawit.
Berdasar pantauan Tadatotodays.com di Pasar Induk Banyuwangi pada Jumat (20/5/2022), cabai rawit yang sebelumnya harganya Rp 24 ribu rupiah, naik menjadi Rp 40 ribu rupiah per kilogram.
Sunatia, salah seorang pedagang di Pasar Induk Banyuwangi, mengatakan kalau kenaikan harga cabai terjadi sejak tiga hari lalu. "Padahal menjelang hari raya masih Rp 22 ribu per kilogram. Kalau sekarang naik menjadi Rp 40 ribu,"ujarnya.
Menurut Sunatia, kenaikan harga ini membuat para padagang memilih mengurangi pasokan dari distributor. Tujuannya agar bisa meminimalisir kerugian. “Sebelumya setiap hari biasa nyetok 20 kilogram, kalau sekarang hanya 10 kilogram," jelasnya.

Sunatia menambahkan, para pembeli juga banyak mengeluhkan mahalnya harga cabai rawit. "Awalnya mau membeli setengah kilogram. Tetapi karena tahu harga naik, akhirnya dia membeli dua ons saja," ungkapnya.
Kenaikan harga juga terjadi pada tomat. Dari sebelumnya berharga Rp 5 ribu, kini menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Bawang merah yang sebelumnya Rp 28 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Sedangkan cabai besar masih tetap harganya, yakni Rp 40 ribu per kilogram.
Sunatia mendapat informasi bahwa kenaikan harga ini dipicu factor cuaca yang tidak menentu. "Katanya kenaikan ini disebabkan cuaca yang tidak menentu, sehingga hasil panen cabai rusak,” katanya.
Sementara, Abdul Azis, seorang petani cabai asal Desa Jambesari, Kecamatan Giri, mengatakan kalau tanaman cabainya rusak diserang hama dan jamur. Itupun masih diperparah oleh faktor cuaca. "Untuk hasil panen sekarang turun hingga 30 persen. Banyak cabai yang mati karena diserang penyakit, serta cuaca kadang panas, lalu tiba - tiba hujan," tuturnya. (rl/why)





Share to
