Campur Telur Busuk, Pabrik Camilan di Lumajang Digerebek Polda Jatim
Muhammad Musleh
Wednesday, 08 Jan 2020 15:01 WIB
LUMAJANG,TADATODAYS.COM - Pabrik makanan ringan berbahan telur busuk di Dusun Munder, Desa Tukum, Kecamatan Tekong, Kabupaten Lumajang digerebek Polda Jatim, Selasa (07/01).
Pemilik pabrik, Imam syafii (43) juga ikut diamankan Polisi. Imam-panggilannya mengaku menjalankan usaha camilan ringan sejak tahun 2014 silam. Dari penyidikan Polda Jatim, Imam mengaku memakai telur busuk atau gagal tetes.
“Tiap kali produksi 15 kg tepung tapioka saya campur 3000 telur invertil,” ujarnya saat ditanya Kombes Pitra Ratulangi, Direktur reserse kriminal umum Polda Jatim di lokasi.
Dari hasil campuran itu, Imam meraup keuntungan 4 sampai 4,5 juta setiap kali produksi. Selama seminggu biasanya ia memproduksi hingga 4 kali. Jika dikalikan total pendapatan sampai 16-17 juta.
Kombes Pitra Ratulangi mengatakan, awal terbongkarnya kasus pabrik yang dikelola warga Desa Tukum ini berasal dari informasi yang beredar di masyarakat. Bahwa ada pabrik camilan yang memproduksi kue kering dari telur busuk.
“Kami menerima informasi tanggal 3 Januari. Ternyata setelah kami lakukan pengecekan, kami datangi, memang benar kami temukan di tempat ini ada pembuatan kue cemilan diberi merek Garuda,” ujarnya.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sebagian telur yang gagal tetas sudah dalam bentuk anak ayam. Sebagian lagi telur sudah sangat tidak layak konsumsi. Pitra menambahkan, selama ini Imam mendapatkan telur itu dari wanita bernama Selli, seorang pengepul telur asal Probolinggo. Satu butir telur dihargai 300 rupiah dari harga normal 1.000 rupiah.
Untuk penyidikan lebih lanjut, polisi menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya 1unit mobil box warna hitam berisi telur Invertil sebanyak 5000 butir, 1000 invertil siap olah dan sebuah tas coklat serta ponsel. (mm/sp)
Share to