PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin merespons keberatan pihak gereja terkait rencana pemindahan Car Free Day (CFD) Pasar Minggu dari alun-alun ke Jalan Suroyo, mulai Minggu (27/7/2025) nanti. Wali Kota mengatakan telah menginstruksikan jajarannya untuk menjamin kelancaran dan keamanan akses peribadatan bagi jemaat gereja.

Wali Kota Aminuddin juga mengatakan, pemindahan Pasar Minggu ke Jalan Suroyo disebabkan pekerjaan revitalisasi alun-alun Kota Probolinggo. "Iya, ada revitalisasi alun-alun Kota Probolinggo, sehingga kita pindah, agar masyarakat tetap bisa ke Pasar Minggu," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (23/7/2025) pagi.

Ditanya terkait harapan pengurus tiga gereja yang berada di Jalan Suroyo, Wali Kota Aminuddin mengatakan telah menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub). "Mereka saya minta berkoordinasi dengan pengurus gereja terkait akses jalan dan ketertiban lalu lintas," ucapnya.

Menurut Aminuddin, Pasar Minggu di Jalan Suroyo hanya selama revitalisasi Alun-Alun dan GOR A. Yani berlangsung. Nantinya, para pedagang kaki lima (PKL) itu akan dipindah ke GOR A. Yani Kota Probolinggo. "Seperti rencana awal, GOR A. Yani akan dijadikan sentra PKL yang terhubung ke museum," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, terkait rencana pemindahan Car Free Day (CFD) atau Pasar Minggu alun-alun Kota Probolinggo ke ruas Jalan Suroyo mulai Minggu (27/7/2025), pihak gereja menyatakan pendapat. Mereka berharap peribadatan tidak terganggu dan akses jalan tetap lancar.

Ada tiga gereja yang berdiri di sepanjang ruas Jalan Suroyo, masing-masing adalah Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Karmel, Gereja Kristen Toraja (GKT) Sola Gratia, dan Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) atau dikenal Gereja Merah. (alv/why)