Cok Ace: Antara Bali dan Semeru ada Chemistry Luar Biasa
M. David Firmansyah
Friday, 19 Jul 2024 07:26 WIB
LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Umat Hindu Bali memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan Lumajang. Karena itu, ada perayaan dan upacara umat Hindu Bali yang kerap dilaksanakan di Kabupaten Lumajang. Salah satunya adalah Upacara Tawur Karya Panca Wali Krama yang mulai Kamis (18/7/2024) dilakukan di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Kecamatan Senduro, Lumajang.
Selain itu ada upacara Melasti di pantai selatan Lumajang, yaitu Watu Pecak, Kecamatan Pasirian, yang telah dilaksanakan Senin (15/7/2024) lalu. Ini menunjukkan perjalanan spiritual umat Hindu Bali di Lumajang merupakan hubungan dan ikatan sejarah yang ditemukan pada prasasti di Bali.
Hal itu dijelaskan tokoh umat Hindu Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. Ia mengatakan, prasasti kuno umat Hindu di Bali tersebut tertuang dalam catatan sejarah. Bahwa bukti peradaban leluhur umat Hindu Bali terdapat pada Topeng Dedari, yang pernah dibuat oleh seorang seniman dari Kabupaten Lumajang (Semeru) yang bernama Ki Lampor.
"Antara Bali dengan Semeru ini memiliki chemistry (keterikatan, red) yang luar biasa. Salah satu topeng yang kami sakralkan di Bali, tertulis dalam prasasti dibuat pada abad 9 oleh seniman di Lumajang (Semeru, red) namanya Ki Lampor," ungkap Tjokorda Oka, mantan Gubernur Bali yang karib disapa Cok Ace.
Lebih lanjut, Cok Ace menjelaskan, Topeng Dedari dulunya dibuat menggunakan kayu Jorjenar atau Kemuning yang banyak tumbuh di lembah Gunung Semeru Kabupaten Lumajang. "Dibuat dalam bentuk topeng bidadari sebanyak tujuh, dari kayu jor jenar dan kemuning yang banyak tumbuh di sini (Lumajang)," lanjutnya.
Sejarah asal usul umat Hindu Bali diketahui melalui catatan sejarah yang lain, bahwa leluhur umat Hindu sudah hidup di lembah Gunung Semeru pada abad ke-2 Masehi atau tahun 191 Masehi. "Dalam sejarah asal usul orang Bali bahkan, di tahun 191 itu sudah dapat diketahui bahwa, Istana Semeru ada di sini (Lumajang)," ungkap Cok Ace. (dav/why)
Share to