Dapat Surat Penerima Bansos, Eh, Tukang Becak Ini Batal Menerima

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Tuesday, 10 Aug 2021 21:44 WIB

Dapat Surat Penerima Bansos, Eh, Tukang Becak Ini Batal Menerima

KECEWA: M. Salim, warga RT 7 RW 1 Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, batal menerima bansos meski ia telah mendapat surat undangan sebagai penerima bansos di kantor kelurahan setempat. Setelah ditelusuri, ternyata keluarga Salim sudah menerima bansos melalui istrinya.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - M. Salim, 79, warga RT 7 RW 1 Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, merasa dipermalukan di hadapan warga penerima bansos di kantor kelurahan setempat. Ia batal menerima bansos lantaran status penerima ganda, Sabtu (7/8/2021) lalu.

Ketua RT 7, Sukadi, ditemui di kedimannya, Selasa (10/8/2021) siang bercerita, kejadian itu bermula saat ia menerima undangan dari Sus, selaku Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di lingkungan Keluruhan Wonoasih. Ia menyebuat, dirinya tidak pernah diajak koordinasi terkait calon penerima bansos.

Karenanya, ia langsung menyerahkan undangan kepada warganaya yang akan menerima bansos, termasuk kepada M. Salim selaku salah satu kepala keluarga penerima program Bantuan Sosial Pangan (BSP). Tapi, Sukadi tidak mengetahui secara pasti bansos apa yang akan diterima warganya.

Karena menerima surat undangan, Salim pun hadir di kantor Kelurahan Wonoasih dengan harapan menerima bantuan tersebut.

Setibanya di kantor kelurahan, praia paruh baya itu duduk di kursi dan menunggu antrean panggilan dari petugas penyalur bansos. Nah, ketika dipanggil, ia justru dinyatakan sebagai penerima ganda jika masih menerima bansos saat itu.

Salim pun malu bukan kepalang. Sebab pernyataan petugas itu disampaikan di hadapan warga lainnya.  Tak ayal, tukang becak ini akhirnya pulang dengan tangan kosong dan perasaan jengkel.

Untuk mengetahui alasan dirinya batal manerima bansos meski telah mendapat surat undangan, Salim pun selanjutnya menghubungi Sukadi selaku ketua RT.

Menerima aduan warganya itu, Sukadi bingung. Ia kemudian mendatangi Lurah Wonoasih untuk meminta pertanggungjawaban atas surat dan ketentuan penerimaan bansos. Namun, upaya Sukadi untuk menyelesaikan aduan Salim tak membuahkan hasil. "Kaget saya, padahal itu undangan resmi dan di situ saya malu juga," katanya saat ditemui di kedimannya, sekira pukul 11.00 WIB

Sukadi berpendapat, jika ada kekeliruan data, maka PSM seharusnya memberitahukan terlebih dulu sebelum menyerahkan undangan kepada warga penerima. "Bagaimana perasaan warga saya," katanya.

Sehari setelah itu, pihaknya mendapatkan keterangan dari Sus selaku PSM. Sus menyampaikan, sebelumnya Misnaya, yang tak lain istri M. Salim sudah mendapatkan bantuan BSP ketika bekerja sebagai penjual sayuran di Pasar Wonoasih.

Dari situlah, Sukadi mempertanyakan sistem pendataan yang diterapkan petugas penyalur bansos.  Padahal setiap kali ada kegiatan penyaluran bansos, PSM selalu meminta data warga yang tidak mampu. “Saat diserahkan datanya dari RT, data tersebut berubah lagi,” ujarnya.

Sementara itu, M. Salim saat didatangi di rumahnya, mengaku sangat malu. “Malu saya, mau tak cakar saja (petugas) yang ngomong," kata Salim.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Wonoasih Deus Nawandi meluruskan perihal bansos di Kelurahan Wonoasih. Sepengalamannya bersama tim Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan PSM, dalam proses padu padan membutuhkan interval data. Artinya, jangan sampai ada data warga yang menerima bansos ganda, seperti penerima BSP atau PKH.

Deus menyebutkan, jika ditemukan penerima ganda, maka ada data interval yang turun dari Kementerian Sosial hingga akhirnya data salah satu penerima akan dicabut dan dimasukkan dalam berita acara. "Akan dikembalikan lagi kepada instansi," ujar Deus.

Dalam kasus M. Salim, Deus membenarkan tindakan dari PSM tersebut. Maka dari itu, pihaknya sudah mensosialisasikan kepada PSM, termasuk koordinasi dengan ketua RW setempat agar tidak ada penerima ganda. "Mungkin pak RT Sukadi tidak memonitor," ujarnya.

Deus memastikan, bahwa Salim sudah diberikan penjelasan bahwa istrinya sudah menerima BSP setiap bulannya. (ang/don)


Share to