Data BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Kota Pasuruan Tahun 2024 Melambat 5,45 Persen

Amal Taufik
Amal Taufik

Friday, 04 Jul 2025 07:00 WIB

Data BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Kota Pasuruan Tahun 2024 Melambat 5,45 Persen

ALUN-ALUN: Kawasan alun-alun Kota Pasuruan. Menjadi salah satu spot wisata yang sedang diminati.

PASURUAN, TADATODAYS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pasuruan merilis data pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan tahun 2024. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan mengalami perlambatan.

Ekonomi Kota Pasuruan tahun 2024 tumbuh 5,45 persen. Ekonomi Kota Pasuruan tumbuh melambat dibandingkan tahun 2023 yang tumbuh sebesar 5,65 persen. "Jadi itu istilahnya bukan turun. Kalau turun itu minus. Ini tumbuh, tetapi lebih lambat dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala BPS Kota Pasuruan Imam Sudarmaji, Rabu (3/7/2025).

Imam membeberkan, perekonomian Kota Pasuruan tahun 2024 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 11,21 triliun. Sedangkan perhitungan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mencapai Rp 6,99 triliun.

Dari sisi produksi, hampir semua lapangan usaha tumbuh di Kota Pasuruan. Namun pertumbuhan paling tinggi terjadi lapangan usaha jasa lainnya. Lapangan usaha ini tumbuh 13,89 persen. "Ini salah satu contohnya jasa pariwisata. Kota Pasuruan belakangan sedang gencar ke situ," kata Imam.

Sedang dari sisi struktur ekonomi, perekonomian Kota Pasuruan tahun 2024 masih didominasi lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 29,49 persen.

Imam menyebut bisnis perdagangan dan reparasi kendaraan ini mendominasi ekonomi Kota Pasuruan dalam tiga tahun terakhir dengan kontribusi di atas 25 persen. Hanya saja secara tren, terus mengalami penurunan.

Pada tahun 2022 bisnis perdagangan dan reparasi kendaraan berkontribusi pada struktur ekonomi Kota Pasuruan sebesar 29,70 persen, tahun 2023 turun menjadi 29,64 persen, lalu tahun 2024 turun lagi menjadi 29,49 persen.

Lapangan usaha lain yang memiliki peran dominan adalah lapangan usaha industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 19,81 persen. Menurut Imam, sektor perdagangan dan sektor industri ini yang berkontribusi besar terhadap struktur ekonomi Kota Pasuruan. Totalnya hampir 50 persen.

"Contohnya seperti industri mebel, pakaian, penjual kendaraan. Kalau distribusinya besar, maka akan berpengaruh pada percepatan ekonomi. Tapi kalau lambat, semuanya bisa terpengaruh. Nah itu yang melambat di Kota Pasuruan," imbuh Imam.

Sementara itu, struktur PDRB menurut pengeluaran pada tahun 2024 didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencapai 71,57 persen. Ini, kata Imam, menggambarkan bahwa hasil produksi lapangan usaha di Kota Pasuruan dikonsumsi oleh masyarakat kota sendiri.

"Artinya ekonomi Kota Pasuruan sangat bergantung pada konsumsi rumah tangga. Kalau daya beli masyarakat menurun, tidak bisa beli, akan berdampak pada perekonomian. Oleh karenanya, daya beli masyarakat harus dijaga," katanya. 

Meski mengalami perlambatan, pertumbuhan ekonomi Kota Pasuruan secara presentase termasuk empat besar kota dan kabupaten se-Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 5,76 persen. Kedua, Kota Madiun sebesar 5,73 persen. Ketiga, Kabupaten Sidoarjo sebesar 5,54 persen. (pik/why)


Share to