Datang ke Tengger, Mendes Sebut Koperasi Merah Putih Solusi Permasalahan Desa

Alvi Warda
Alvi Warda

Sabtu, 26 Jul 2025 05:31 WIB

Datang ke Tengger, Mendes Sebut Koperasi Merah Putih Solusi Permasalahan Desa

DESA: Mendes PDTT Yandri Susanto (tengah) saat mengunjungi Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jumat (25/7/2025).

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto mengunjungi warga Tengger di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jumat (25/7/2025). Ia menyatakan, Koperasi Merah Putih di Desa akan menjadi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan.

Untuk diketahui, sebelumnya Presiden Prabowo telah mengumumkan peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Program ini pada skala desa disebut sebagai upaya menggeliatkan ekonomi.

Menteri Yandri mengatakan ini merupakan kali pertama koperasi mendapat dukungan dari pemerintah. "Selama ini koperasi tumbuh kembang sendiri tanpa ada afirmasi. Sekarang pembentukannya dibiayai, badan hukumnya dipilih oleh kita, dan produk bisnisnya dimudahkan," ujarnya saat bertemu warga Tengger di Desa Ngadas.

Ia mengatakan koperasi ini akan menjadi distributor berbagai kebutuhan pokok masyarakat desa. "Tanpa harus mengurus izin yang rumit, seperti distribusi pupuk, penyaluran beras dari Perum Bulog, apotek dan klinik, serta pemasaran produk lokal," ujarnya.

Namun, ia juga menyoroti tantangan perbedaan sumber daya manusia dan cara pandang terhadap pengelolaan keuangan dari Sabang sampai Merauke. "Kita bukan Superman dan tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dari semua pihak untuk mensukseskan program ini. Desa memang jangan pernah ditinggal. Koperasi ini bisa menjadi solusi dari berbagai permasalahan desa,"ucapnya.

Ia berharap, masyarakat dapat bekerja sama dan bersyukur karena telah mendapat perhatian dari pemerintah sebagai geliat ekonomi. "Koperasi juga diberi kebebasan untuk mengembangkan usaha lain sesuai potensi masing-masing desa, seperti budidaya cabai atau perkebunan kelapa sawit," tuturnya. (alv/why)


Share to