DBHCHT RSUD Tongas Capai Rp 2 Miliar, Khusus Penanggulangan Covid-19

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Friday, 10 Sep 2021 21:03 WIB

DBHCHT RSUD Tongas Capai Rp 2 Miliar, Khusus Penanggulangan Covid-19

PENINGKATAN INFRASTRUKTUR: RSUD Tongas merehab sejumlah fasilitas di antaranya IGD, ruang operasi, dan poliklinik untuk mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat. Anggaran rehab tersebut bersumber dari DBCHT tahun 2021.

PROBOLINGGO,TADATODAYS.COM - Pemkab Probolinggo mengalokasikan anggaran Rp 2 miliar untuk RSUD Tongas. Anggaran yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ini dimanfaatkan untuk penanggulangan covid-19.

Hal itu disampaikan Direktur RSUD Tongas drg. Wahyuningsih. “Secara khusus untuk anggaran DBHCHT tahun 2020 dan 2021 yang diperoleh RSUD Tongas, memang difokuskan untuk penanggulangan covid-19,” terangnya pada tadatodays.com, Jumat (10/11/2021).

UTAMAKAN PELAYANAN: Sejumlah petugas kesehatan di RSUD Tongas memberikan pelayanan pada masyarakat. Sejak pandemi covid-19, RSUD Tongas fokus melayani pasien covid-19.

Total anggaran Rp 2 miliar itu peruntukannya di antaranya, belanja alat kesehatan (alkes) Rp 847,2 juta; rehab IGD, ruang operasi, dan poliklinik Rp 559,8 juta; pemeliharaan alkes Rp 350 juta; dan pemeliharaan pendukung layanan Rp 243 juta.

Dia mengatakan, semua anggaran yang dialokasikan dari DBHCHT sudah diverifikasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada April 2021. Alokasi DBHCHT yang diterima RSUD Tongas sangat penting untuk menunjang mutu pelayanan di tengah refocusing APBD.

OPTIMAL: RSUD Tongas berupaya mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat dengan menyediakan infrastruktur memadai.

Sejak 25 Agustus 2021, RSUD Tongas sudah membuka dua layanan. Tak hanya melayani pasien covid-19, namun juga non-covid. Dengan ketersediaan alkes, barang habis pakai (BHP), dan sarana penunjang lainnya, Wahyuningsih optimistis pelayanan RSUD Tongas semakin baik.

“Semenjak RSUD Tongas menjadi rumah sakit rujukan covid-19, kami fokus pada pelayanan pasien covid. Selama menjadi rumah sakit rujukan, kami tidak menerima pasien noncovid. Jadi secara otomatis pendapatan rumah sakit berkurang,” katanya.

Hingga saat ini, anggaran DBHCHT di RSUD Tongas telah terealisasi 50 persen.  Prioritas utama yakni menambahkan ketersediaan alkes untuk mendukung layanan pada masyarakat. “Kami berharap, dengan ketersedian alat kesehatan  yang kami upayakan saat ini bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya. (*/mel/sp)


Share to