Desa Sambirampak Kidul, Dahulu Bernama Desa Watu Gajah

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Sunday, 27 Dec 2020 12:25 WIB

Desa Sambirampak Kidul, Dahulu Bernama Desa Watu Gajah

BATU RAKSASA: Batu berukuran besar yang ada di Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, punya cerita yang tak bisa dilepaskan dari sejarah desa tersebut.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Desa Sambirampak Kidul di Kecamatan Kotaanyar, merupakan salah satu desa di Kabupaten Probolinggo. Tapi, dahulu desa tersebut bukan bernama Sambirampak Kidul, melainkan Desa Watu Gajah. Bagaimana cerita perubahan nama tersebut?

Nama Desa Watu Gajah, itu diambil dari keberadaan sebuah batu berukuran besar  yang menyerupai seekor gajah. Letak dari batu tersebut berada di tengah-tengah pesawahan, kurang lebih sekitar 1 km dari permukiman penduduk setempat.

Tidak ada yang tahu pasti mengenai sejarah keberadaan batu raksasa itu, yang konon sudah ada sekitar puluhan tahun silam. Namun, menurut ceritanya, dahulu di daerah tersebut terdapat seekor banteng dan gajah yang berkelahi sangat sengit.

Hingga akhirnya, banteng itu terhempas ke arah timur dan jatuh di suatu wilayah yang kini bernama Desa Selobanteng, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo. Sedangkan gajah tetap kokoh di tempatnya, hingga akhirnya menjadi sebuah batu.

Rustaman, warga Desa setempat menuturkan, kalau batu gajah itu sempat menjadi tempat kramat. Konon, jika ada benda yang terbang di atas batu itu maka akan jatuh dengan sendirinya. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, seiring perkembangan zaman.

"Kalau sekarang sudah dibuat foto-foto sama warga. Ada yang warga sini (Sambirampak Kidul), ada juga yang dari luar desa," sampainya, Sabtu (26/12/2020) kemarin.

Sementara, Kepala Desa Sambirampak Kidul, Junaedi Abdillah, mengaku tidak mengetahui sejak kapan nama desa yang dipimpinnya berganti dari Desa Watu Gajah menjadi Desa Sambirampak Kidul. Karena sejak tahun 1948, ia sudah mengetahui bahwa desanya itu bernama Desa Sambirampak Kidul. "Sebelum saya lahir, sudah menjadi Desa Sambirampak Kidul," jelasnya.

Junaidi juga mengaku, sampai saat ini belum ada penelitian dari pemerintah atas keberadaan batu besar tersebut. Padahal menurutnya, batu itu mempunyai tekstur yang berbeda dari batu pada umumnya.

"Material batunya itu beda dengan batu gunung dan sungai, ini kayak  batu karang. Kalau dulu ada mata airnya di bagian bawah batu, cuma sekrang sudah jadi sawah jadinya sudah tidak ada lagi," paparnya.

Diketahui, letak Desa Sambirampak Kidul sendiri itu kurang lebih 15 km ke arah selatan dari kantor Kecamatan Kotaanyar. Luas Desa Sambirampak Kidul sekitar 203,44 ha. (zr/don)


Share to