JEMBER, TADATODAYS.COM - Puluhan aktivis lingkungan “Jeda Iklim Jember” melakukan aksi longmarch dari doubleway Universitas Jember menuju ke Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jumat (25/3/2022) sekira pukul 14.00 WIB. Dalam aksinya, Jeda Iklim Jember mendesak pemerintah untuk membuat kebijakan nyata terkait perubahan iklim.

Dalam aksinya, mereka membawa poster bertuliskan penolakan tindakan perusakan lingkungan.

Kordinator aksi, Aulian Milki mengatakan aksi simpati peduli iklim ini merupakan bagian dari aksi bersama para pecinta lingkungan di seluruh dunia. Tujuannya sama yakni mendesak pemerintah untuk segera membuat kebijakan nyata terkait perubahan iklim. "Perubahan iklim yang terjadi akan berdampak pada setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat," kata Aulian.

Aulian menuturkan, menurut laporan Panel Internasional tentang Perubahan Iklim (IPCC), per 10 tahun suhu bumi terus naik 0,2 derajat celcius. Jika kecepatan pemanasannya seperti ini, maka ambang batas aman akan terlewati pada tahun 2040.

Dengan begitu, katanya, dunia akan menghadapi konsekuensi nyata dari krisis iklim yang bisa memperburuk produksi pangan, menghancurkan alam, dan menghambat pertumbuhan ekonomi. "Hingga adanya korban jiwa," ujarnya.

Menurutnya, salah satu langkah yang dapat dilakukan bersama adalah dengan cara ikut serta dalam menghentikan kegiatan perusakan lingkungan. Khusus untuk pemerintah, langkah yang bisa dilakukan yakni dengan mencabut kebijakan yang berpotensi merusak lingkungan dan memprioritaskan kebijakan yang memberikan solusi penanggulangan krisis iklim.

Kemudian, Jeda Iklim Jember meminta kepada Pemkab Jember untuk mendukung terhadap program-program kegiatan lingkungan dan memberikan anggaran memadai untuk menghadapi krisis iklim di Kabupaten Jember. "Ya, kami berharap pemerintah lebih peduli terhadap perubahan iklim yang terjadi," ujarnya. (bp/don)