Deteksi Dini Masalah Tumbuh Kembang Balita, Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Mobi Screening

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Sabtu, 14 Jun 2025 19:18 WIB

Deteksi Dini Masalah Tumbuh Kembang Balita, Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Mobi Screening

RUJUKAN LANJUTAN: dr. Vonny Mariany D, Sp.A., M.Biomed didampingi Kabid Kesmas Dinkes Kabupaten Probolinggo, Sri Wahyu Utami (bertopi) menerima rujukan lanjutan salah satu balita di Desa Sidodadi.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo sukses menyelenggarakan kegiatan Mobi Screening Generasi Maju Bebas Stunting. Langkah ini sebagai bagian dari upaya deteksi dini dan penanganan masalah tumbuh kembang balita.

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton pada Jumat (13/6/2025) dan Kantor Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan pada Sabtu (14/6/2025) serta di sejumlah desa lainnya. Mobi screening di Desa Sidodadi ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak. Antara lain dr. Vonny Mariany D, Sp.A., M.Biomed; ALODOKTER; Puskesmas Jabung Sisir, kader Kesehatan, serta Rumah Sakit Rizani.

DOKTER SPESIALIS: dr. Fauziah Pratiwi, Sp.A., M.Ked.Klin memeriksa salah satu balita di Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan pada Mobi Screening.

Adapun Mobi Screening di Kantor Desa bulu, Kecamatan Kraksaan melibatkan kolaborasi berbagai pihak. Antara lain dr. Fauziah Pratiwi, Sp.A., M.Ked.Klin.; ALODOKTER, SARIHUSADA, Puskesmas Kraksaan, kader Kesehatan, Camat Kraksaan, RSIA Fatimah, Rumah Sakit IHC Wonolangan.

Sementara kegiatan ini mencakup serangkaian pemeriksaan kesehatan bagi balita usia 12 sampai 59 bulan yang terdiri dari pengukuran lingkar kepala, tinggi badan dan berat badan. Pengukuran dilakukan oleh kader dan petugas kesehatan kemudian hasilnya dianalisis oleh tenaga gizi untuk mengidentifikasi potensi gangguan pertumbuhan. Balita yang terindikasi mengalami gangguan tumbuh kembang mendapatkan edukasi dari ahli gizi yang dilanjutkan validasi bersama dokter umum.

INTERVENSI MEDIS: Salah satu balita di Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton menerima intervensi medis berupa pangan olahan untuk kebutuhan medis khusus (PKMK) dari Tim ALODOKTER.

Jika ditemukan adanya penyakit bawaan, balita akan dirujuk ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan diagnosa lebih mendalam serta intervensi medis berupa pangan olahan untuk kebutuhan medis khusus (PKMK).

Kegiatan di Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton berhasil menjangkau 160 balita. Di mana 22 diantaranya dirujuk ke dokter umum dan 15 balita mendapatkan rujukan lanjutan ke dokter spesialis anak. Kegiatan di Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan berhasil menjangkau 160 balita. Di mana 48 diantaranya dirujuk ke dokter umum dan 39 balita mendapatkan rujukan lanjutan ke dokter spesialis anak. Melalui kegiatan ini Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo terus berkomitmen mendukung upaya percepatan penurunan stunting.

PEMERIKSAAN: Dokter Umum Dinkes Kabupaten Probolinggo melakukan pemeriksaan kepada salah satu balita di Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton.

Dokter Fauziah Pratiwi, Sp.A., M.Ked.Klin mengaku merasa senang dan berterima kasih bisa turun ke lapangan dan melihat langsung anak-anak Kabupaten Probolinggo. Ia menambahkan bahwa memang kasus stunting masih banyak.

“Jadi harapannya kita bisa menscrening kemudian melaksanakan tata laksana dengan cepat supaya kasus stunting ini benar-benar diminimalisir sehingga anak-anak Indonesia menjadi tumbuh sehat dan menjadi calon generasi penerus bangsa yang luar biasa,” ungkapnya.

KOLABORASI: Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo berkolaborasi bersama ALODOKTER, Puskesmas Jabung Sisir, kader kesehatan, dan RS Rizani sukses menggelar Mobi Screening di Desa Sidodadi, Kecamatan Paiton.

Wanita berkerudung ini juga mengucapkan terima kasih kepada tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo yang dibantu oleh SARIHUSADA, ALODOKTER dan Rumah Sakit IHC Wonolangan yang telah mensupport kegiatan ini. “Sehingga harapannya kegiatan ini bisa berkesinambungan,” harapnya.

Rizal Helmi dari ALODOKTER mengucapkan terima kasih kepada Kabupaten Probolinggo khususnya selama lima hari ini, ia bersyukur telah mencapai target. Bahkan jumlah balita yang berpartisipasi mencapai angka 800 lebih.

“Artinya dari hari ke-1, ke-2, ke-3, ke-4 dan terakhir kelima ini alhamdulillah operasional semuanya lancer. Terima kasih kepada Kabid Kesmas, Bu Wahyu, terima kasih juga dokter, harapan saya mudah-mudahan setelah kegiatan Mobi showcase 2025 akan banyak Mobi showcase lainnya di Kota dan Kabupaten Probolinggo,” harapnya. (*/hla/why)


Share to