Dialog Kesehatan bersama RSUD Tongas (1)

Alvi Warda
Alvi Warda

Wednesday, 23 Nov 2022 20:01 WIB

Dialog Kesehatan bersama RSUD Tongas  (1)

TALKSHOW: Dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Probolinggo, RSUD Tongas menggelar talkshow bersama dengan tadatodays.com, dengan materi diabetes oleh dokter dari poli penyakit dalam RSUD Tongas.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Penyakit diabetes atau yang biasa disebut dengan penyakit kencing manis, ditandai dengan kurangnya hormon insulin atau penurun kadar gula. Namun, masyarakat harus tahu, penyakit ini bisa dicegah dan diobati.

Penyakit diabetes diangkat menjadi topik bahasan dalam dialog kesehatan tadatodays.com bersama dr. Ummi Ziyadatul Faizah SpPD, dokter spesialis penyakit dalam RSUD Tongas, Selasa (22/11/2022) siang. Dengan judul “Diabetes, Pencegahan dan Pengobatan” dialog ini disiarkan secara langsung melalui kanal youtube tadatoday tv.

Apa itu penyakit diabetes? Dokter Ummi menjelaskan, penyakit diabetes ditandai dengan peningkatan kadar gula (glukosa) dalam tubuh.  Penyebab pasien yang terserang penyakit ini karena kurangnya hormone insulin dalam tubuh.

Hormon insulin berfungsi mengeluarkan kadar gula yang berlebih atau menyimpannya. “Harusnya secara respons normal, tubuh itu mengeluarkan insulin. Namun, bagi penderita diabetes itu tidak dapat terserap. Jadi ada yang masih di pembuluh darah,” jelasnya.

Penyakit diabetes bisa menjadi penyakit turunan. Apabila seorang ayah dan ibu didiagnosa menderita penyakit ini, maka potensi pada anak akan lebih besar. “Begitupun walau hanya salah satu, tetapi potensinya juga bermacam-macam faktornya,”ucapnya.

Diabetes sendiri memiliki empat macam atau tipe. Pertama, diabetes tipe satu, yang memang disebabkan adanya penurunan insulin. Kedua, diabetes tipe dua, ditandai dengan terganggunya penyerapan gula.

Lalu, tipe ketiga adalah diabetes gestasional yang biasanya terjadi pada ibu hamil. Pada tipe ini rentan terjadi pada ibu hamil karena kurangnya hormon insulin yang dihasilkan. Sebab, ibu hamil biasanya akan menghasilkan hormon-hormon khusus yang bisa menghambat hormon insulin bekerja.

Menurut dokter Ummi, diabetes gestasional memang rentan menyerang ibu hamil. Namun, kabar baiknya, diabetes ini akan menghilang setelah persalinan. “Tidak semua ibu hamil. Nanti, diabetesnya hilang setelah melahirkan,” ujarnya.

Adapun tipe keempat adalah diabetes tipe spesifik, karena penyakit lain.

Sebutan diabetes kering dan basah, dalam tinjauan medis, tidak benar. Namun, masyarakat sering mengaitkannya dengan luka yang terjadi pada tubuh. Dokter Ummi menjelaskan, pasien yang tidak terkontrol diabetesnya akan menimbulkan luka dan susah dalam penyembuhannya. “Yang terkontrol itu biasanya cepat penyembuhannya,” jelasnya.

Lalu apa saja gejala penyakit diabetes? Gejala awal penyakit ini bisa diketahui dengan adanya penurunan berat badan, walau pola makan dan minum sudah ideal, bahkan lebih. ”Meskipun sudah makan banyak atau minum banyak, tapi berat badan justru menurun,” jelasnya.

Lalu, gula darah meningkat setelah berpuasa. Gula darah meningkat setelah dua jam selesai makan. 

Sementara itu, ada juga beberapa orang yang mengalami prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah berada di atas rentang normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes.

Meski demikian, seorang penderita prediabetes juga dapat menderita diabetes jika tidak ditangani dengan baik. “Makanya ditangani seperti penanganan diabetes,” terang dokter Ummi.

SEMANGAT: Talkshow kesehatan dengan slogan "Ruang Sehat" diharapkan mampu memberikan informasi kesehatan bagi masyarakat.

Siapa yang bisa terkena diabetes? Dimulai dengan diabetes tipa satu. Tipe ini merusak sel pankreas yang menghasilkan hormon insulin, biasanya rentang menyerang kawula muda. “Biasanya penderita tipe ini tidak menyadari terkena diabetes, sehingga datang dengan kondisi sudah jelek,” tuturnya.

Lalu diabetes tipe dua menyerang usia lanjut. Tipe ini rentan terjadi pada pasien yang berusia 30 tahun ke atas.

Tak hanya pemuda dan usia lanjut, anak kecil juga rentan terserang diabetes. “Tapi biasanya tipe satu,” tutur dokter Ummi.

Penyakit diabetes juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Keturunan yang memiliki riwayat penyakit ini, juga rentan terserang. “Tapi yang tidak genetik juga bisa terkena,” jelasnya. Selain itu, orang yang mengalami obesitas dan penggunaan obat-obatan steroid juga rentan terkena diabetes. Biasanya terserang tipe spesifik penyakit lain.

Bagaimana mencegah dan mengobati diabetes? Pencegahan awalnya dengan menjaga kadar gula dengan normal. Dengan begitu, komplikasi terhadap penyakit lain bisa tercegah. Tentunya menjaga kadar gula dengan menjaga pola makan yang sehat.

Dokter Ummi menjelaskan ada empat pilar pencegahan, yaitu edukasi, menjaga pola makan, latihan fisik atau olahraga, dan konsumsi obat-obatan dengan benar dan sesuai.  Semua empat pilar ini harus terpenuhi agar pencegahan diabetes bisa terlaksana.

Pola makan yang dimaksud adalah membatasi jumlah dengan kalori yang dibutuhkan. Apabila aktifitas kita tinggi, maka kita membutuhkan kalori yang juga tinggi. Namun, apabila aktifitas kita rendah, maka kita hanya memerlukan kalori yang sedang.

Dokter Ummi menyarankan makanan yang mengandung karbohidat kompleks, bisa dikonsumsi untuk mencegah. Makanan yang harus dihindari yang mengandung karbohidrat simpleks.

Nah, yang paling penting penyakit diabetes bisa tercegah apabila pasien bisa menjaga pola makan dan pola hidup. Menurut dokter Ummi, kondisi pasien yang terkontrol kadar gulanya, sangat mudah untuk menurunkan kadar gula. “Jadi untuk penyembuhan bisa dengan kontrol kadar gulanya,” ucapnya. (*/alv/why)


Share to