Diantar Ribuan Orang, Mantan Wali Kota Probolinggo HM Buchori Dimakamkan

Amelia Subandi
Monday, 15 Sep 2025 10:56 WIB

DUKA: Jenazah mantan Wali Kota Probolinggo HM Buchori diberangkatkan menuju pemakaman.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kepergian mantan Wali Kota Probolinggo HM Buchori untuk selamanya, meninggalkan duka pekat. Ribuan orang berduka dan ikut mengantar ke tempat peristirahatan terakhirnya di Pemakaman Kiai Lembung, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, Senin (15/9/2025) sekitar pukul 09.45 WIB.
Sebelum dimakamkan, almarhum lebih dulu disemayamkan dan disalati di Masjid Al Buchori di komplek rumah duka di Jalan Raya Bromo. Selanjutnya, almarhum diantar menuju Pemakaman Kiai Lembung di Kelurahan Pilang.
Ada ribuan orang yang ikut mengantar HM Buchori menuju peristirahatan terakhirnya. Tidak hanya keluarga besarnya, tetapi juga wali kota bersama jajaran forkopimda, para pegawai pemerintahan, rekan sejawat politisi, hingga Masyarakat umum.
PENGANTAR: Ribuan orang mengantar mantan Wali Kota Probolinggo HM Buchori ke peristirahatan terakhirnya.
Jenazah almarhum HM Buchori diantar menuju pemakaman dengan melintasi ruas Jalan KH Abdurraman Wahid atau Jalan Gus Dur. Ruas Jalan Gus Dur ini merupakan salah satu “buah karya” di HM Buchori di masa kepemimpinannya sebagai Wali Kota Probolinggo.
Di dalam liang lahat, Indi Eko Yanuarto, putra HM Buchori hasil pernikahannya dengan Hj Rukmini, mengumandangkan azan. Suara Indi bergetar, berat, parau. Ada kesedihan pekat di dalamnya.
Indi benar-benar kehilangan sosok bapak. Namun, ia masih menyimpan kenangan terbaik. Sebab, ada begitu banyak orang yang datang mengantar kepergian bapaknya. “Bapak (HM Buchori, red) selama hidupnya banyak terjun ke masyarakat. Wajar kalau masyarakat begitu antusias untuk ikut mengantar bapak. Memang bapak ini sudah menjadi bapaknya masyarakat,” tutur Indi dengan mata sembab, sebelum pemakaman.
Hal-hal yang paling diingat Indi dari sosok bapaknya ialah suka datang ke masjid-masjid. Suka mencari apa yang masih menjadi kekurangan dan kebutuhan ke masyarakat, lalu mencarikan solusinya.
Kenangan lainnya ialah, kesukaan HM Buchori datang bertakziah di rumah-rumah warga yang sedang berduka. “Dalam sehari itu bapak bisa bertakziah sampai 19 titik,” kata Indi.

Soal menu makanan kesukaan, Indi menyebut bapaknya tidak terlalu pemilih. “Menu kesukaannya itu jangan (sayur, red) kacang pelasan (pepes, red) tongkol,” tutur Indi.
SERAK: Di liang lahat, putra mantan Wali Kota Probolinggo HM Buchori, Indi Eko Yanuarto mengumandangkan azan dengan suara bergetar.
Komplikasi Penyakit
HM Buchori lahir 22 Juni 1954. Ia meninggal dalam usia 71 tahun. Pernikahannya dengan Hj Rukmini dikaruniai dua anak, yaitu Indi Eko Yanuarto dan Ina Dwi Lestari, yang sekarang menjabat Wakil Wali Kota Probolinggo.
Karir politik HM Buchori berakar dari PPP, lalu ke PDI, PDI Promeg, sampai PDI Perjuangan. Saat masih di partai banteng moncong putih ini HM Buchori berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Jatim, kemudian menjadi Wali Kota Probolinggo periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Setelah itu, aktivitas politik HM Buchori berganti perahu. Sempat kembali ke PPP, lalu ke Partai NasDem.
Di usia senja, HM Buchori didera beberapa penyakit. Terhitung dalam 53 hari terakhir, HM Buchori menjalani perawatan 4 kali di RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo, 3 kali di RS Syaiful Anwar Malang.
Sempat 19 hari koma.
HM Buchori didera penyakit ginjal, diabetes, stroke dan paru-paru. HM Buchori disebutkan kesehatannya menurun, drop sejak 28 Agustus. Hingga pada Senin 15 September 2025 menjelang subuh, HM Buchori, Bapak Pembangunan Kota Probolinggo tutup usia. (mel/why)

Share to
 (lp).jpg)