Dikabarkan Tutup, Giant Gelar Diskon Besar-besaran

Muhammad Muslih
Muhammad Muslih

Friday, 02 Aug 2019 22:36 WIB

Dikabarkan Tutup, Giant Gelar Diskon Besar-besaran

DIKABARKAN TUTUP : Papan diskon menghiasi Supermarket Giant Probolinggo. Masyarakat juga antusias mendatangi salah satu supermarket tebesar di Indonesia itu.

PROBOLINGGO - Masyarakat Kota maupun Kabupaten Probolinggo dihebohkan oleh diskon besar-besaran yang dilakukan salah satu jaringan ritel dari grup Hero, Giant Hypermart sejak, Kamis (31/07).

Dari pantauan Tadatodays.com, Supermarket Giant memasang papan banner di depan toko dengan berbagai tulisan diskon 10 persen hingga 30 persen. Bahkan, sebagian dari desain itu terlihat tulisan mau tutup.

Pengumuman papan itu seolah memberikan sinyal informasi bahwa penutupan gerai supermarket terbesar di Indonesia betul-betul terjadi.

Masyarakat juga terlihat banyak mendatangi Giant untuk berbelanja barang murah. Bahkan, masyarakat sudah mendatangi sejak Kamis (31/07).

Wartawan Tadatodays.com sebetulnya berusaha menemui manager Giant Probolinggo. Namun, karena alasan sedang ada meeting, yang bersangkutan belum bisa dimintai keterangan perihal informasi penutupan Giant.

Namun, Pujiono salah satu satpam Giant memberikan keterangan tentang diskon besar-besaran yang dipasang saat ini. “Iya sekarang sedang promo besar-besaran untuk semua barang yang dijual di Giant,” ujarnya.

Namun, saat dikonfirmasi terkait penutupan gerai Giant, pria yang sudah bekerja di Giant sejak tahun 2008 mengaku tidak tahu. “Saya kurang tahu terkait penutupan Giant,” tegasnya.

Bahkan, sebagai karyawan dirinya tidak tahu informasi penutupan itu. “Waduh mas saya betul-betul tidak tahu, saya hanya karyawan biasa,” ulasnya.

Di sisi lain, banyak pelanggan Giant Ekstra Probolinggo menyerbu halaman facebook peritel ini. Mereka menyayangkan jika Giant benar-benar ditutup. Salah satu pemilik akun bahkan menulis, dirinya akan bingung jika Giant benar ditutup. "Biasanya beli buah di Giant. Kalau tutup, beli di mana?" ungkapnya.

Sedangkan pelanggan yang datang langsung ke gerai mengaku banyak yang belum tahu mengenai kabar tutupnya Giant. Mereka juga kaget karena Giant menggelar diskon untuk hampir semua barang. Mulai dari barang elektronik, kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan bayi seperti popok.

"Ternyata untuk minggu ini program diskon di Giant tidak mengikuti program nasional. Jadi diskon ini hanya berlaku di Giant Probolinggo saja. Beberapa barang jadi lebih murah tapi ada juga yang harganya tetap. Tadi kasirnya bilang, belum tahu kapan program ini akan berakhir," jelas konsumen bernama Amalia ini.

Sementara itu, seperti yang dikutip dari Regional.kompas.com Sepanjang 2018, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) telah menutup 26 gerai.

Terbaru, pada 28 Juli 2019 nanti Hero bakal menutup kembali enam gerai dengan brand Giant yakni Giant Express Pondok Timur, Giant Express Cinere Mall, Giant Express Mampang, Giant Extra Jatimakmur, Giant Extra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Extra Wisma Asri.

Direktur HERO Hadrianus Wahyu Trikusumo membenarkan informasi akan ditutupnya enam gerai Giant pada 28 Juli 2019 nanti.

“Ritel makanan di Indonesia mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir karena perubahan pola belanja konsumen,” katanya kepada Kontan.co.id melalui surat elektronik pada Selasa (25/6).

Hadrianus yakin bahwa sampai saat ini merek Giant masih menjadi merek yang kuat. Akan tetapi karena alasan yang diungkapkan Hadrianus sebelumnya, maka HERO perlu melakukan adaptasi agar bisa bersaing secara efektif dengan menerapkan program multi-year transformation.

Strateginya, HERO perlu mengubah dan menyegarkan kembali penawaran untuk pelanggannya. Sampai 31 Mei 2019, HERO memiliki 125 gerai Giant. Artinya pada 28 Juli 2019 jika tidak ada penambahan gerai lainnya, total gerai Giant bakal berkurang menjadi 119 gerai.

Penutupan gerai tentu memberikan juga dampak bagi karyawan yang bekerja di enam gerai tersebut. Terkait hal itu, kata Hadrianus, HERO telah berkomunikasi dengan semua karyawan yang terlibat.

“Kami menyadari ini menjadi periode yang sulit bagi rekan kerja yang terdampak dan kami selalu memastikan transisi akan berjalan dengan adil dan sebaik mungkin,” tambahnya.

Soal rencana ekspansi HERO, Hadrianus juga belum bisa mengungkapkan berapa gerai Hero maupun Giant yang akan dibuka di tahun ini.

Yang pasti, ritel dengan konsep supermarket dan hypermarket tahun ini dinilai Hadrianus memang menghadapi tantangan berupa persaingan yang ketat. Selain itu, pelanggan yang mengubah cara berbelanja juga jadi sorotan manajemen HERO.

Untuk itu, program multi-years transformation yang menjadi fokus HERO di antaranya adalah melibatkan penataan ulang ruang usaha, meningkatkan kualitas, skala dan kesegaran di seluruh toko, dan menyesuiakan general merchandise untuk memberikan nilai lebih ke pelanggan.

Sebagai catatan di tahun 2018, pendapatan HERO memang turun tipis dari Rp 13,03 triliun di tahun 2017 menjadi Rp 12,97 triliun.

Rugi perusahaan di tahun itu juga meningkat dari Rp 249,32 di 2017 miliar menjadi Rp 1,25 triliun di 2018.

Tahun 2019 pendapatan HERO naik tipis dari Rp 3,04 triliun di kuartal I 2018 menjadi Rp 3,06 triliun. Sementara rugi tahun berjalan turun dari Rp 4,13 miliar menjadi Rp 3,52 miliar. HERO sendiri memiliki beberapa merek gerai yakni Hero, Giant, Guardian dan IKEA. (*/mm/hvn)


Share to