Diklat Jurnalistik SMAN 4 Kota Probolinggo bersama Tadatodays.com

Alvi Warda
Alvi Warda

Thursday, 08 Dec 2022 19:38 WIB

Diklat Jurnalistik SMAN 4 Kota Probolinggo bersama Tadatodays.com

JURNALISTIK: Diklat Jurnalistik SMAN 4 Kota Probolinggo hari pertama, Kamis (8/12/2022). Diharapkan, pelatihan ini menjadi jalan untuk pelajar SMAN 4 mengenal ilmu jurnalistik.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - SMA Negeri 4 Kota Probolinggo serius memberi bekal ilmu jurnalistik bagi para pelajarnya. Kamis (8/12/2022) pagi digelar diklat jurnalistik untuk 100 pelajar SMAN 4. Dengan diklat ini diharapkan agar mereka nanti mampu menjadi suar informasi tentang SMAN 4. 

Untuk diklat jurnalistik ini SMAN 4 bekerjasama dengan tadatodays.com. Diklat diselenggarakan selama dua hari, yaitu Kamis dan Jumat (9/12/2022). Hari pertama difokuskan pada paparan materi dasar jurnalistik. Sedangkan di hari kedua menjadi porsi praktik.

Bertempat di aula SMAN 4, Kamis sekitar pukul 08.00 diklat jurnalistik dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala SMAN 4 Hakam Basori. Dalam sambutan pembukaan, Hakam menyatakan bahwa pelajarnya harus memiliki ilmu jurnalistik. Sebab, dengan begitu tercipta karakter yang bisa mencerminkan seorang jurnalis. "Kalian pelajari sebaik-baiknya jurnalis itu seperti apa. Bukan hanya fisiknya tapi juga performancenya," jelasnya.

ARAHAN: Kepala SMAN 4 Kota Probolinggo Hakam Basori (kanan) membuka diklat jurnalistik yang diikuti 100 siswa-siswi SMAN 4. Hakam Basori menegaskan, pelajar  memang perlu memiliki ilmu jurnalistik.

Melalui diklat ini, Hakam berharap nantinya lahir jurnalis-jurnalis SMAN 4. Tujuan utamanya agar para jurnalis sekolah nanti bisa menginformasikan berbagai karya, prestasi dan kelebihan yang berhasil diraih SMAN 4. Termasuk dari kelompok-kelompok ekstrakurikuler yang ada di SMAN 4.

Lalu, Hakam juga mengingatkan agar dengan adanya pelatihan ini pelajar SMAN 4 jauh dari berita yang sifatnya tidak faktual. Mampu membedakan fitnah dan ghibah. "Jangan jadi jurnalis gosip," kata Hakam.

Selesai pembukaan, diklat masuk materi inti. Materi pertama disampaikan Direktur Multimedia tadatodays.com Imam Wahyudi. Ia memaparkan teori menulis berita dan fotografi jurnalistik. Imam Wahyudi  yang juga menjadi pemimpin redaksi tadatodays.com ini membagi ilmu tentang bagaimana wartawan mendapatkan berita (how to get the news) dan bagaimana wartawan menulis berita (how to write the news).

Selanjutnya, Imam Wahyudi juga membagikan ilmu dasar fotografi jurnalistik. Foto dan jurnalistik menjadi pelengkap berita. Maka, menurutnya, foto jurnalistik juga dituntut “mampu bercerita”. Agar mampu menghasilkan foto yang bercerita, Imam Wahyudi berbagi banyak kiat. 

Setelah materi pertama selesai, peserta berlanjut mendapat materi tentang video jurnalistik. Materi ini disampaikan oleh Sigid Trianggoro, sebagai editor video di tadatodays.com. Ia menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan video jurnalistik.

Pria yang karib disapa Sigid itu menyampaikan pengertian video jurnalistik, macam-macam video jurnalistik, pengambilan video dan penyuntingan video. Terlihat, peserta menyimak materi.

SERIUS: Pelajar menyimak materi Diklat Jurnalistik. Materi yang disampaikan oleh narasumber dari tadatodays.com seputar memproduksi berita, fotografi, videografi, hingga presenting dan dubbing.

Lalu, materi selanjutnya adalah presenting dan dubbing yang disampaikan oleh presenter dan dubber tadatodays.com Amelia Subandi. Sesuai judul materinya, pelajar SMA Negeri 4  mendapatkan ilmu tentang cara membawakan dan membacakan berita.

Setelah semua materi teori disampaikan, para peserta diklat disiapkan menjalankan praktik produksi berita. Para peserta dibagi menjadi 10 kelompok. Dalam setiap kelompok sudah langsung ditetapkan siapa yang bertugas sebagai wartawan, presenter, dubber, kameramen, hingga editor. 

Fatur Ramadani, salah seorang peserta diklat menyatakan kegiatan seru. Ia bisa mendapat ilmu jurnalistik maksimal.  Terlebih tentang angle berita, video dan foto. “Yang awalnya saya tidak tahu, jadi tahu,” ucapnya.

Ia juga berpendapat, semua materi bisa ia cerna dengan baik. Maka, ia yakin bisa melakukan praktek produksi berita dengan benar. “Saya sebelumnya sudah belajar, tapi disini lebih maksimal,” ujarnya. (*/alv/why)


Share to