Dinkes Kota Probolinggo Minta Tahan Konsumsi Obat Sirup

Alvi Warda
Alvi Warda

Sunday, 23 Oct 2022 06:32 WIB

Dinkes Kota Probolinggo Minta Tahan Konsumsi Obat Sirup

TALKSHOW: (Dari kanan) Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes P2KB Kota Probolinggo Dr. Lusi Tri Wahyuli dan Plt Kepala Dinkes Kota Probolinggo Dr. Nurul Hasanah Hidayati saat talkshow.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sejak marak kasus penyakit gagal ginjal akut pada anak usia 6 hingga 18 tahun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan instruksi pada 18 Oktober 2022. Untuk sementara apotek, dilarang menjual obat cair, terutama sirup. Sebab, diduga ada senyawa berbahaya pada obat sirup yang dikonsumsi anak. Meneruskan kebijakan itu,  Dinas Kesehatan (Dinkes) P2KB Kota Probolinggo meminta masyarakat untuk menahan, konsumsi obat sirup bagi anak.

Plt Kepala Dinkes P2KB Kota Probolinggo Dr. Nurul Hasanah Hidayati menyampaikan, memang obat sirup ini menjadi perhatian utama untuk penelitian penyebab kasus gagal ginjal akut. “Ini masih diduga, tinggal menungu uji coba oleh BPOM,” ucap wanita yang karib disapa dr Ida, saat talkshow di radio milik Pemkot Probolinggo, Jumat (21/10/2022).

Menurut dr Ida, penyakit gagal ginjal ini disebut juga atipikal, atau penyakit yang belum diketahui secara pasti penyebabnya. Sehingga perlu penelitian oleh scientist. “Atipikal itu disebut juga penyakit dengan penyebab yang belum pasti,” jelasnya.

Sementara, hingga kini, di Kota Probolinggo belum ada kasus penyakit gagal ginjal ini. Namun, berdasarkan data dari Kemenkes RI mencatat ada sekitar 206 kasus, diantaranya 99 meninggal dunia. “Alhadulillahnya di Probolinggo belum ada yang terjangkit. Namun saat ini memang sedang marak sehingga perlu perhatian khusus,” ucapnya.

Ia menambahkan, para petugas apotek, petugas kesehatan bahkan masyarakat, sebaiknya menahan untuk tidak konsumsi obat jenis sirup. “Sementara ditahan dulu. Jangan dulu mengonsumsi jenis sirup,” terangnya.

Selanjutnya dr Lusi Tri Wahyuli selaku kelapa seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular-Dinkes Kota probolinggo mengatakan, obat sirup memang menjadi dugaan sementara. Walau, hasil penelitian belum resmi. “Memang belum diketahui penyebabnya, tapi harus ada kewaspadaan,” ucapnya. Ia juga menegaskan untuk tidak megonsumsi obat jenis sirup terlebih dahulu.

Ia juga membeberkan gejala-gejala pada anak jika terkonfirmasi penyakit gagal ginjal akut. Seperti diare, mual, muntah, demam, batuk dan pilek, sering mengantuk atau lemas, volume atau frekuensi air seni sedikit hingga tidak bisa kencing. “Yang menjadi gejala penting yaitu air seni yang sedikit atau bahkan tidak mengeluarkan air seni sama sekali,” ujarnya.

Menurutnya, jika anak sudah mengalami gejala diatas, harus segera dilarikan ke rumah sakit. “Segara bawa ke rumah sakit tersekat,” terangnya.

Penyakit gagal ginjal akut ini juga mendapat perhatian khusus Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Probolinggo, dr. Intan Sudarmadhi. Saat ditanya kenapa anak bisa terserang penyakit gagal ginjal, ia mengatakan masih belum ada referensi atau penelitian resmi. Namun, menurutnya, obat jenis sirup banyak menjadi pilihan orang tua untuk mengobati anaknya. “Kalau anak itu kan biasanya dikasih sirup, jadi sirup itu banyak dikonsumsi anak,” jelasnya.

Sebagai informasi, kemenkes RI ada 29 jenis obat yang ditarik karena diduga penyebab kasus gagal ginjal akut ini. “Sudah ada bebera obat sirup yang ditarik untuk diteliti. Tinggal menunggu hasilnya,” ujarnya. (alv/why)


Share to