Dinkes P2KB Kota Probolinggo Fasilitasi Vaksinasi pada Ratusan Lansia

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Thursday, 29 Apr 2021 12:22 WIB

Dinkes P2KB Kota Probolinggo Fasilitasi Vaksinasi pada Ratusan Lansia

AMAN: Dinkes P2KB Kota Probolinggo melakukan vaksinasi covid-19 pada ratusan lansia. Vaksinasi diberikan untuk membentuk herd immunity sebagai bentuk pencegahan dari penyebaran virus.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot Probolinggo dalam meminimalisasi penyebaran covid-19. Selain imbauan mematuhi protokol kesehatan, pemkot melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo melakukan vaksinasi pada para lanjut usia (lansia).

Seperti yang dilakukan Rabu (28/4/2021), puluhan lansia di wilayah Kecamatan Kanigaran mendapatkan vaksinasi di puskesmas setempat. Dalam pantauan tadatodays.com, vaksin dosis kedua yang digelar sekira pukul 08.00 WIB itu berjalan lancar. Vaksinasi lansia dimulai 29 Maret 2021 sampai 24 April 2021. Total lansia yang mendapat vaksinasi sejumlah 743 orang.

Kepala Puskesmas Kanigaran dr Lusi Tri Wahyuli saat ditemui tadatodays.com menyampaikan, dari hari pertama vaksinasi, prosesnya berjalan lancar. Dari pemberian dosis pertama sampai dosis kedua, tidak ada lansia yang mengeluh apapun usai dilakulan vaksin.

“Dari laporan yang sama terima, tidak ada lansia yang mengeluh efek samping berlebih usai di vaksin. Hanya gejala ringan yang dirasakan seperti halnya nyeri di bagian bekas suntikan,” kata Dokter Lusi.

Dokter Lusi juga menyampaikan, bahwasannya pemberiam vaksin ini juga diberikan pada lansia yang disertai penyakit penyerta (komorbid). Hanya saja, ada syarat khusus yang harus disertakan oleh para lansia ketika akan mau divaksin.

SCREENING: Para lansia menjalani vaksinasi dosis kedua di Puskesmas Kanigaran, Rabu (28/4/2024). Jika dinyatakan lolos pemeriksaan, mereka akan divaksin.

“Vaksin ini aman, bahkan bisa juga lansia yang punya komorbid juga divaksin. Tapi dengan syarat, lansia tersebut melampirkan rekomendasi dari dokter spesialis lansia yang bersangkutan,” jelasnya.

Ia juga sangat berharap, agar para lansia lainnya yang belum divaksin untuk segera mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat. Untuk memastikan keikutsertaan lansia dalam program vaksinasi tersebut, pihak Puskesmas Kanigaran melakukan sosialisasi.

“Berbagai upaya kami lakukan, salah satunya mengandeng RT dan RW agar intens menginformasikan pelaksanaan vaksinasi lansia ini kepada warganya,” katanya.

Salah satu lansia yang ikut vaksin adalah Hari Wijaya. Ia tampak bersemangat menunggu giliran divaksin. Pria yang beralamatkan di Jl. KH. Hasan Genggong ini mengatakan tidak mengalami keluhan apapun usai divaksin. Selain vaksin, ia mengaku tetap mematuhi prokes.

“Usai divaksin, saya sama sekali tidak mengeluh apapun dari efek vaksin. Malah saya merasa bahwa tubuh saya menapat tambahan kekuatan melawan covid-19. Bagi saya vaksinasi adalah salah jalan keluar utama untuk bisa terbebas dari Covid-19,” jelasnya.

ANTRE: Antusiasme lansia yang mengikuti vaksinasi cukup tinggi. Hal itu salah satunya disebabkan pendekatan optimal yang dilakukan pihak puskesmas dalam membangun kesadaran masyarakat terkait pentingnya vaksin.

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Suyono. Pensiunan Polri ini menyampaikan, bahwa sejak awal divaksin ia dan istrinya sama sekali tidak merasa ragu dan khawatir. Malah bersyukur karena pemerintah memprioritaskan lansia untuk menerima vaksin. Karena bagaimanapun, lansia rentan tertular virus.

“Rasa ragu sama sekali saya tidak ada. Bahkan ketika ada program vaksinasi untuk lansia, saya justru bersyukur lansia menjadi prioritas pemberian vaksinasi. Usai vaksin pun saya sama sekali tidak ada keluhan,” katanya.

Komentar lainnya datang dari Widji Suroyo. Ia menceritakan, kekhawatiran sangat wajar dialami oleh setiap lansia. Widji -sapaan akrabnya- yang mempunyai penyakit asam lambung mengatakan, saat vaksin tahap pertama, reaksi yang ia rasakan hanya terasa nyeri sebentar di perut. Menurutnya itu wajar dan menganggap itu adaptasi tubuh terhadap obat.

“Saya punya asam lambung. Namun, Alhamdulillah reaksi yang saya rasakan hanya nyeri sebentar di bagian perut saat pemberian vaksin tahap pertama. Setelahnya, saya merasa sehat dan merasa aman karena sudah mendapat suntikan vaksin,” katanya.

Adanya vaksinasi covid-19 ini, tidak membuat seseorang kebal terhadap covid-19 tetapi lebih kepada ikhtiar untuk mencegah penularan covid-19 dengan terbentuknya Herd Community. Seandainya suatu saat terpapar, tidak separah sebelum divaksinasi. (*/mel/sp)


Share to