Dipicu Penangkapan Pemburu, Kantor TN Meru Betiri Dirusak, 4 Petugas Dianiaya

Dian Cahyani
Dian Cahyani

Thursday, 14 May 2020 19:48 WIB

Dipicu Penangkapan Pemburu, Kantor TN Meru Betiri Dirusak, 4 Petugas Dianiaya

RUSAK: Sejumlah kendaraan di Kantor Balai Taman Nasional Meru Betiri rusak akibat amuk massa.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Kantor Balai Taman Nasional Meru Betiri dirusak massa. Mereka memecahkan kaca jendela, menggulingkan meja dan kursi serta merusak kendaraan di kantor yang terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi itu.

Pemicunya, karena Selasa (12/5/2020) malam lalu, petugas Taman Nasional (TN ) Meru Betiri berhasil menangkap dua pemburu burung di kawasan Meru Betiri. Namun, satu orang orang berhasil lolos melarikan diri, sedangkan satunya berhasil diamankan oleh petugas. Keesokan harinya, yakni pada hari Rabu (13/5/2020) pagi, pemburu yang berhasil melarikan diri ditemukan meninggal dan mengapung di Sungai Sukamade.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KASBTU), Nisa menduga, isu yang beredar atas kematian satu orang pemburu tersebut yakni lantaran dipukuli oleh petugas TN Meru Betiri. “Padahal kan yang satu lolos, bukan ranah kami lagi,” ungkap Nisa melalui sambungan telepon.

Mengetahui penemuan jenazah tersebut, sejumlah warga mendatangi kantor Perlindungan Alam Taman Nasional Meru Betiri untuk meminta pertanggungjawaban. Lalu, massa secara spontan marah dan merusak kantor Balai Taman Nasional Meru Betiri. “Kejadiannya kemarin sekitar pukul 2 sampai jam 3 sore,” imbuh Nisa.

Akibat amukan massa yang berjumlah ratusan itu, sebagain besar bangunanan, sarana prasarana, peralatan kantor, dan kendaraan dinas hancur. Kerusakan terparah yakni di gudang TN Meru Betiri. “Dari kantor seksi tidak sampai ke atas. Tapi, kaca, peralatan kantor lainnya hancur. Termasuk satu rumah dinas dan juga mobil triton yang pengadaan 2019 hancur. Ada 5 unit kendaraan di manstril itu rusak,” tambah Nisa.

Selain itu, juga terjadi penganiayaan terhadap 4 petugas TN Meru Betiri. Tiga diantaranya mengalami luka- luka di kepala, sedangkan satu korban masih belum diketahui persis bagian lukanya lantaran masih dalam kondisi tidak sadar. “Intinya mereka dikeroyok. Karena saat terjadi itu ada sekitar 5 petuga seksi, sedangkan ada ratusan massa yang masuk di kantor seksi. Jadi, teman- teman tidak bisa mengingat dengan jelas dipukul dengan apa. Jumlahnya sangat banyak, ratusan,” papar Nisa dengan suara bergetar. (dee/hvn)


Share to