Diresmikan sebagai Terobosan Pertama di Jatim, Galeri OPOP Kota Probolinggo Kini Mangkrak
Alvi Warda
Monday, 11 Nov 2024 12:39 WIB
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Klinik Bisnis dan Galeri Oleh-Oleh One Pesantren One Produk (OPOP) Kota Probolinggo kini mangkrak alias tidak aktif. Padahal, saat peresmian, galeri dan klinik bisnis ini digadang-gadang jadi terobosan pertama di Jawa Timur.
Klinik Bisnis Galeri OPOP ini terletak di Jalan Basuki Rahmad, tepat di depan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL), Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Bangunan dengan cat tembok putih kombinasi hijau itu diresmikan pada Minggu 29 Oktober 2023 lalu.
Pantauan tadatodays.com, pada Minggu (10/11/2024) dan Senin (11/11/2024) kondisinya sama. Pintu bangunan digembok, lengkap dengan rantainya. Di dalamnya terlihat rak-rak yang berisi pernak-pernik pajangan rumah, bantal, kain batik, bubuk olahan minuman, sambal hingga cemilan. Debu juga terlihat menyelimuti setiap produk dan lantai.
Saat diresmikan pada Minggu 29 Oktober 2023 lalu, Galeri OPOP ini digadang menjadi terobosan pertama di Jawa Timur. Terutama sebagai wadah promosi dan pendampingan UMKM pondok pesantren.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo Fitriawati Jufri menyatakan, Galeri OPOP itu memang mangkrak. Sebab, ponpes yang menjadi binaan sedang memiliki kesibukan. "Iya, sementara (Galeri OPOP, red) vakum karena dari pihak pondok banyak kesibukan," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (11/11/2024).
TERSISA: Masih ada beberapa produk Galeri OPOP yang tersisa.
Ada sekitar 16 ponpes yang tergabung di Klinik Bisnis dan Galeri OPOP Kota Probolinggo. DKUP akan mengaktifkan kembali setelah rembukan dengan ponpes. "Ya, yang tergabung dalam OPOP one pesantren one product itu ponpes. Nanti kita aktifkan lagi," katanya.
Fitri menambahkan, sedikit masyarakat atau ponpes yang mendatangi Galeri OPOP. Oleh karenanya saat ini, DKUP jemput bola pendampingan ke masing-masinh ponpes, agar produktivitas UMKM tetap berjalan.
"Pendampingan lebih dilakukan di rumah UMKM. Jadi, tenaga pendamping jemput bola ke tempat produksi UMKM, karena sedikit masyarakat yang datang kesana. Tapi nanti tetap akan saya piket kembali," katanya. (alv/why)
Share to